Romantisme Festival 'Gondang Naposo', Tradisi Unik Mencari Jodoh
Pagi yang cerah membalut suasana romantis Pantai Pasir Putih Tanda Rabun, Samosir, Sabtu (28/4/2018).
Penulis: Arjuna Bakkara |
Laporan Wartawan Tribun Medan, Arjuna Bakkara
TTIBUN-MEDAN.COM, SAMOSIR- Pagi yang cerah membalut suasana romantis Pantai Pasir Putih Tanda Rabun, Samosir, Sabtu (28/4/2018).
Pasangan muda-mudi bergembira riang 'manortor" (menari) yang hanya sepelemparan batu dari bibir Pantai Danau Toba tersebut.
Hal unik bukan saja dikarenakan semangat mereka menggerakkan tubuhnya. Gondang Naposo ini menjadi 'jembatan' untuk menemukan "Rokkap ni tondi"/Jodoh. Gondang Naposo merupakan satu dari sekian tradisi Batak Toba sejak jaman leluhur.
Amatan Tribun, pasangan muda-mudi yang kental dibalut nuansa etnik mulai dari pakaian menampilkan suguhan tarian terbaiknya. Hal itu mereka lakukan demi memikat hati pasangannya.
Pada gerakan tortor mereka, muda-mudi ini tampak berbagi cerita, sembari melempar senyum. Seperti berbisik kecil (marhusip/hata sopisik) menjadi ciri tortor ini demi menemukan pasangan hidup.
Tahun ini, penyelenggaraan Gondang Naposo memasuki tahun keempat. Gondang Naposo juga menjadi rangkaian event Horas Samosir Fiesta 2018. Gondang Naposo memang unik. Karena, mengenalkan budaya Batak untuk generasi muda. Inilah pesta tahunan muda-mudi yang diadakan oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Samosir. Tema yang diangkat adalah 'Rebut Cintaku di Festival Gondang Naposo'. Festival kali diikuti oleh 16 tim peserta dari berbagai sanggar seni di Kabupaten Samosir.
"Ini adalah event untuk melestarikan budaya lokal. Tujuannya untuk mengangkat tradisi lokal yang dimiliki masyarakat Batak. Selain itu, juga untuk mempromosikan destinasi pariwisata di Kabupaten Samosir, khususnya Pantai Pasir Putih. Kami menggandeng industri sebagai sponsor event ini," ujar Kadispar Kabupaten Samosir, Ombang Siboro, yang ditemui disela sela acara.
Gelaran budaya Gondang Naposo memiliki nuansa anak muda yang khas. Alhasil Pantai Pasir Putih Tanda Rabun berubah menjadi tempat nongkrongnya anak muda. Muda-mudi ini datang berpakaian khas Batak lengkap dengan aksesoris untuk memperlihatkan kreativitasnya dalam seni budaya. Semua antusias menonton penampilan dan tarian dari tiap peserta.
Banyak pengunjung lokal mengabadikan setiap momen dengan smartphone ataupun kamera. Para pengunjung seolah tidak ingin kehilangan momen indah tersebut. Bahkan, wisatawan mancanegara (wisman) yang menyaksikan acara ini juga ikut dibuat happy.
Salah satu diantaranya adalah Lucas dari London, Inggris. Menurutnya budaya Batak ini sangat unik dan menarik. Semuanya indah seperti halnya alamnya. Keindahan Danau Toba tidak ada tandingannya.
"Saya sudah 3 hari mengelilingi Danau Toba bersama 2 teman saya. Semuanya indah. Pas sekali saya datang ada festival ini. Tariannya unik. Sangat menarik. Lusa saya mau ke Jakarta dan memulai mengeksplor Pulau Jawa sampai Bali," ujar Lucas sambil tersenyum.
Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Pariwisata Danau Toba (BPODT) Arie Prasetyo ikutan sumringah. Menurutnya atraksi seperti festival budaya seperti ini merupakan salah satu bentuk promosi yang sangat baik dalam menjaring wisatawan, baik lokal maupun internasional.
"Budaya Tanah Batak ini sangat kaya. Dan semua kekayaan alam yang ada di dalamnya sangat indah. Ini merupakan potensi pariwisata yang luar biasa yang dimiliki Danau Toba. Kabupaten Samosir sangat jeli mengolah potensi ini. Sangat istimewa," ujar Arie Prasetyo.
Lebih lanjut Arie mengatakan Festival Gondang Naposo merupakan bentuk penguatan pariwisata Kabupaten Samosir di Bidang Seni Budaya. "Seperti Menpar Arief Yahya bilang, budaya itu semakin dilestarikan semakin mensejahterakan," imbuh Arie.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/trasdi_20180428_130953.jpg)