Idul Adha
Beri Khotbah Salat Id, Tifatul Ingatkan Jamaah soal Penderitaan Warga Palestina
Tifatul mengatakan, uluran tangan tidak hanya dibutuhkan oleh umat Muslim di luar negeri. Di Indonesia, banyak umat Muslim yang juga masih membutuhkan
Penulis: Tulus IT |
Laporan Wartawan Tribun Medan, Nanda F. Batubara
TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Khatib Salat Idul Adha 1438 Hijriah di Lapangan Merdeka Medan Jalan Pulau Pinang, Tifatul Sembiring, mengajak para jemaah meningkatkan keimanan serta ketakwaan kepada Allah SWT.
Di samping itu, anggota DPR dari Fraksi ini juga mengajak para jemaah untuk mengingat penderitaan saudara seiman yang tidak dapat merayakan Iduladha seperti kebanyakan umat Muslim di Indonesia saat ini.
Melalui khutbahnya, Tifatul mengingatkan para jemaah tentang penderitaan yang dirasakan rakyat Palestina atas ulah Zionis Israel, penderitaan rakyat Suriah, penderitaan rakyat Irak, Afganistan serta penderitaan umat Muslim di Myanmar.
Baca: Tifatul Sembiring Jadi Pengkhotbah, Ribuan Umat Muslim Ikut Salat Idul Adha di Lapangan Merdeka
Baca: Usai Salat Id, Jemaah Rebutan Foto dengan Tifatul Sembiring
"Jadi orang bertakwa itu peduli kepada nasib umat Islam dimana saja berada. Di dalam atau di luar negeri, Muslim dengan Muslim itu bersaudara. Kita mesti membela saudara-saudara kita yang tertindas dan dizalimi serta dirampas kemerdekaannya," ujar Tifatul, Jumat (1/9/2017).
Tifatul mengatakan, uluran tangan tidak hanya dibutuhkan oleh umat Muslim di luar negeri. Di Indonesia, banyak umat Muslim yang juga masih membutuhkan uluran tangan dari saudara setanah air.
Khusus di Sumut, Tifatul turut mengajak para jemaah mendoakan korban bencana Gunung Sinabung untuk tabah dan diberi kekuatan. Tak lupa, jemaah Salat Ied ini juga diajak berdoa agar Gunung Sinabung berhenti erupsi sehingga penduduk sekitar dapat berativitas normal seperti sebelumnya.
"Korban bencana alam banjir, tanah longsor, gempa, gunung meletus, PHK, kemiskinan, penggusuran dan lain-lain. Adakah kita peduli? Benarkah kita sudah betul-betul jadi manusia yang bertakwa?," ujar Tifatul.
Tifatul menambahkan, umat Muslim yang beriman serta bertakwa tidak akan membiarkan saudara seimannya dihina serta dibantai oleh orang kafir.
"Kalau kita bisa bantu, maka bantulah dengan tenaga. Kalau kita bisa bantu dengan tenaga, maka bantulah dengan harta. Kalau kita tidak bisa bantu dengan tenaga dan harta, maka bantulah dengan doa," kata Tifatul.
"Yang terakhir, di tengah perayaan Hari Raya Iduladha ini, pada saat keluarga kita cukup makanan dan hidangan serta lauk pauk daging kurban. Maka kenanglah bahwa ada saudara seakidah, seiman dengan kita yang meringkuk penderitaan atas kekejaman musuh-musuh Islam," sambung Tifatul mengakhiri.(*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/salat-idul-adha_20170901_120116.jpg)