Citizen Reporter
Aceh dalam Gurita Seks Bebas?
FENOMENA seks bebas ibarat gunung es yang hanya terlihat sedikit, namun pada faktanya mayoritas generasi muda
Generasi muda semakin rusak mental dan moral. Tentunya pemerintah Indonesia khususnya Aceh telah berupaya untuk menuntaskan “gurita seks bebas” ini.
Namun, solusi yang diberikan masih jauh menyentuh akar permasalahan bom seks bebas di kalangan para remaja.
Bukan berkurang, bahkan makin meningkat yang diiringi dengan meningkatnya penderita HIV/AIDS baik dikalangan remaja hingga orang dewasa.
Solusi lainnya adalah mengadakan razia di tempat mangkal kaum PSK dan remaja yang suka berdua-duaan di tempat tertentu.
Namun, aktivitas ini tidak maksimal dilakukan, sebab adanya semacam ancaman ke pihak razia oleh pengusaha tertentu dan terjadinya kompromi antara penguasa dan penguasa setempat. Ditambah lagi dengan kurangnya sosialisasi serta penyadaran kepada rakyat akan bahayanya seks bebas.
Pemerintah daerah Aceh menginginkan generasi dengan karakter terbaik dan cerdas, tapi di satu sisi akar permasalahan seks bebas tidak dibasmi secara tuntas..Keseriusan dalam memberantas seks bebas tampaknya masih abu-abu.
Setidaknya ada beberapa langkah yang harus dilakukan oleh individu, masyarakat dan negara jika ingin serius menghentikan “gurita” seks bebas ini.
Pertama, keluarga adalah madrasah pertama. Perlu adanya kesadaran bagi keluarga untuk mendidik pelajaran agama kepada anak, mengajarkan ini halal itu haram.
Tentu semua ini akan terwujud bila seorang ibu memiliki waktu yang cukup dengan anak dan keluarganya.
Sedangkan fakta saat ini banyaknya perempuan memilih bekerja di luar rumah dari pagi hingga sore hari.
Wajar saja generasi kita lemah mental dan mudah mengikut arus globalisasi baik budaya dan gaya hidup.
Kedua, diperlukan kontrol masyarakat. Prilaku seseorang juga dibentuk oleh lingkungan tempat ia tinggal.
Seseorang tak selamanya tinggal di rumah, tapi ia juga memiliki aktivitas di luar rumah. Aktivitas inilah yang tak mampu dikontrol oleh keluarga sehingga perlu peran masyarakat.
Namun fatalnya, sistem demokrasi menciptakan suasana masyarakat hedonis dan individualis. Akhirnya lose kontrol masyarakat dan berdampak pada mudahnya tersebar budaya dan pola pikir yang jauh dari kebenaran. Sebaliknya generasi yang rusak terus bertambah akibat sikap individualis ini.
Ketiga, negara harus tegas terhadap pengusaha yang memproduksi barang haram dan makhruf.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/psk_20170724_102950.jpg)