Kecelakaan Maut
Polisi Sudah Tes Urine Sopir Truk Trailer dan Ini Hasilnya
Kecelakaan yang menewaskan tiga orang tersebut bukan dikarenakan sopir mabuk atau terpengaruh zat adiktif lainnya, melainkan karena rem blong.
Laporan Wartawan Tribun Medan / Akbar
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Petugas kepolisian sudah melakukan test urine kepada Saiful Fadli (42) pengemudi truk trailer yang menabrak pengendara sepeda motor saat antrean trafficlight di Jalan Ringroad persis di persimpangan Jalan Amal, Minggu (28/5/2017) kemarin.
Hal ini dikatakan Kasat Lantas Polrestabes Medan, AKBP Indra Warman saat dihubungi melalui selularnya, Senin (29/5/2017).
Ia mengatakan pihaknya sudah melakukan pemeriksaan terhadap Saiful Fadli sopir truk trailer. Dia tidak sedang dalam keadaan mabuk atau terpengaruh narkoba.
Dikatakan Indra, Kecelakaan yang menewaskan tiga orang tersebut bukan dikarenakan sopir mabuk atau terpengaruh zat adiktif lainnya, melainkan karena rem blong.
"Opiate/Morphine non reaktif, Methamphetamine non reaktif, THC (Marijuana) non reaktif, Amphetamine non reaktif, Cocaine non reaktif, Benzodiazepines non reaktif,"kata Kasat Lantas seraya mengatakan itu hasil test urine pengemudi truk trailer.
Baca: Jasa Raharja Tanggung Biaya Perawatan Korban Selamat Kecelakaan Maut
"Kita sudah memeriksa mobil tersebut dan benar bahwa rem truk tersebut mengalami kerusakan. Kadang-kadang rem berfungsi dan sewaktu-waktu bisa tidak berfungsi,"katanya.
Sebelumnya, Tabrakan maut di tengah Kota Medan mengakibatkan tiga orang tewas terlindas roda truk.
Indrasubahan Purba (44 tahun) meninggal dalam kondisi kepala remuk posisi memeluk Anas Majit (5), anak bungsunya, akibat sepeda motor Honda Scoopy ditabrak truk pengangkut alat berat Minggu (28/5) pukul 06.00 WIB.
Sepeda motor yang ditumpangi Indrasubahan bersama tiga anaknya diseruduk truk di persimpangan Jalan Amal-Ringroad, Medan.
Posisi sepeda motor yang ditumpangi terseret di roda depan truk Mitsubishi Fuso warna hijau nomor polisi BK 9279 BT.
Akibatnya, Indrasubahan dan dua anaknya, yakni Arisa Salwa (13) dan Anas Majid (5) meninggal dunia di tempat.
Adapun Afia Z Purba (10), terpental dari atas sepeda motor. Kakinya sebelah kanan patah dan masih mendapatkan perawatan intensif di RSU Sari Mutiara Medan.
Baca: NEWSVIDEO: Isak Tangis Pecah di Rumah Keluarga Korban Kecelakaan Maut Gagak Hitam
"Saya lihat foto yang beredar, sepeda motor mereka terseret truk. Bahkan, posisi Indra memeluk anaknya paling kecil di kolong truk. Helm yang mereka gunakan pecah," ujar Mariadi (38), abang ipar Indrasubahan, saat berbincang-bincang dengan Harian Tribun Medan/Tribun-Medan.com di Rumah Sakit Sari Mutiara, Medan, Minggu (28/5/2017).
Ia tidak menduga adanya peristiwa kecelakaan itu. Padahal, saban hari, Indra berjualan di Pasar Kampung Lalang. Bahkan, sepekan lalu, mereka bertemu di acara keluarga.
Pada saat pertemuan keluarga, sepekan lalu, Indra yang membawakan doa bersama. Kejadian tragis ini membuatnya terkejut, dan enggak menduga adanya peristiwa kecelakaan nahas tersebut.
Saat kejadian Indra memboncang tiga anaknya dalam satu sepeda motor. Posisi Anas Majid berada di depan ayah, kemudian Afia dan Arisa duduk di belakang ayah.
Dari empat orang itu, tiga meninggal dan tinggal Afia Z Purba seorang diri yang selamat, dan masih terbaring lemas di rumah sakit.
Wajahnya penuh luka akibat benturan dan terseret di aspal. Afia terpental beberapa meter saat truk pengangkut alat berat menubruk dari belakang sepeda motor ayahnya.
Pada saat mengunjungi ke Rumah Sakit Sari Mutiara, Tribun Medan/Tribun-Medan.com, belum dapat wawancara, lantaran Afia sedang tidur.
"Afia masih tidur, dari tadi merasa kesakitan pada bagian kaki. Wajahnya penuh luka dan kaki kanannya patah tebu. Saya lemas mendengar kabar ini," kata Mariadi, paman Afia. Mariadi abang dari ibunya Afia.
Masriadi menceritakan, Afia terpental dari atas sepeda motor lantaran duduk di bagian belakang. Namun, Afia belum dapat menceritakan secara mendetail tentang kecelakaan itu.
"Cuma Renal, abangnya, yang tidak ikut asmara subuh. Jadi habis salat mereka jalan-jalan pagi," katanya. Pasangan suami istri Indra dan Ida Paramitasari dianugerahi empat anak. Selain tiga korban, Renal, anak sulung, tinggal di rumah.
(akb/tribun-medan.com)
Kecelakaan terjadi di persimpangan Jalan Amal. Terpantau dari ATCS milik Dishub Medan, satu unit truk trailer menabrak pengendara sepeda motor yg sedang mengantre lampu merah. Tiga org meninggal dunia dan empat org luka2 atas kejadian nahas ini. Tersangka dan barang bukti sudah diamankan @ditlantas.sumut @polisi_indonesia @polrestabes.medan @indrawarman64 @instagram @poldasumaterautara @polsekdelitua @rita_maharani70 @dzulmi_eldin @atcsmedan @medantoday
instagram.com/satlantasresta
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/truk-trailer-penabrak-pengendara-sepeda-motor-tribun_20170528_144204.jpg)