Operasi Patuh Toba

Gelar Ops Patuh Toba 2017, Ini yang Dilakukan Kapolda Rycko

"Bila kamu menyetop cewek cantik, pakai helm, spionnya lengkap, STNK-nya lengkap, SIM-nya lengkap tapi berkendara pakai baju renang, kamu tilang...."

Tribun Medan / Mustaqim
Kapolda Sumut, Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel saat memeriksa barisan personelnya pada Gelar Apel Pasukan Operasi Patuh Toba 2017 di lapangan Benteng, Selasa (9/5/2017). (Tribun Medan / Mustaqim) 

Laporan Wartawan Tribun Medan / Mustaqim Indra Jaya

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Kapolda Sumatera Utara, Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel memeriksa barisan personel pada Apel Gelar Pasukan Operasi Patuh Toba yang berlangsung di Lapangan Benteng, Selasa (9/5/2017).

Pemeriksaan itu dilakukan bersama Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi, Kasdam I Bukit Barisan Brigjen TNI Tiopan Aritonang dan Wali Kota Medan Dzulmi Eldin untuk mengetahui kesiapan anggotanya dalam menjalani Operasi Patuh Toba.

Ketika memeriksa barisan, Kapolda menggeledah isi kantong rompi seorang personel Sabhara. Ketika digeledah Rycko menemukan bungkusan rokok dan menyuruh personel tersebut membaca tulisan.

"Merokok dapat menyebabkan kanker," sebut personel Sabhara yang mengenakan rompi.

Bahkan Rycko juga sempat menanyakan kepada personel lainnya perihal gaji. "Kamu kok kecil kali badan mu, polisi harus tegap. Sudah gajian belum?," tanya Rycko.

"Siap, belum komandan," jawab polisi muda tersebut.

Baca: Massa Kontra Minta Ahok Dinonaktifkan Jadi Gubernur Jakarta

Mengetahui hal tersebut Rycko langsung memeriksa isi dompet polisi tersebut untuk meyakinkan jawaban personelnya. Dan menemukan lembaran uang seratus ribu rupiah tersembunyi di salah satu selipan dompet.

Terakhir, Kapolda menanyakan sejumlah pertanyaan kepada petugas Patwal Sepeda Motor mengenai tindakan yang akan dilakukan polisi mengenai kelengkapan kendaraan.

"Bila kamu menyetop cewek cantik, pakai helm, spionnya lengkap, STNK-nya lengkap, SIM-nya lengkap tapi berkendara pakai baju renang, kamu tilang tidak?" tanya Rycko.

"Siap ndan, lanjut komandan," jawap petugas Patwal tersebut yang langsung disambut tawa.

Jawaban itu langsung dikoreksi jenderal bintang dua tersebut. "Seharusnya ditilang, karena mengganggu ketertiban lalu lintas dan bisa membahayakan kosentrasi pengendara lainnya. Paham kamu?," jelasnya.

(cr8/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved