Keracunan Makanan

Sekuriti Larang Jurnalis saat Mengonfirmasi Kasus Keracunan di SMKN Binaan

"Enggak ada siapa-siapa di dalam. Pimpinan lagi keluar menjumpai orang pusat," kata sekuriti bernama Zulkifli,

Tribun-Medan.com/ Array Argus
Seorang siswi SMKN Binaan Pemprov Sumut yang mengalami keracunan saat dirawat di lantai dua RS Sufina Azis Medan, Rabu (8/2/2017). 9Tribun-Medan.com/ Array Argus) 

Laporan Wartawan Tribun Medan/ Array A Argus

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Sekuriti Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) Binaan Provinsi Sumatera Utara melarang para jurnalis untuk bertemu dengan pihak sekolah.

Alasannya, penanggungjawab sekolah tidak ada.

"Enggak ada siapa-siapa di dalam. Pimpinan lagi keluar menjumpai orang pusat," kata sekuriti bernama Zulkifli, Rabu (8/2/2017).

Baca: Mendadak, Siswa di Sekolah Ini Keracunan selepas Santap Malam, Ada Apa Gerangan?

Baca: 100 Siswa yang Mengalami Keracunan Makanan Dirujuk di Tiga Rumah Sakit Berbeda

Mendengar alasan itu, Tribun dan awak media lainnya menjelaskan bahwa konfirmasi guna perimbangan berita. Lagi-lagi, Zulkifli melarang awak media menemui pihak sekolah.

"Enggak bisa, enggak ada siapa-siapa lagi di dalam. Udah pergi semua," katanya. Tribun sempat bertanya orang pusat mana yang ditemui pimpinan sekolah.

Dengan gugup, Zulkifli beralasan orang pusat adalah atasan pimpinan sekolah. Dan tak satupun dari guru yang bisa memberikan keterangan.

Baca: Dinas Kesehatan Turun Tangan Melihat Siswa Keracunan, Sampel Makanan Santap Malam Diambil

Baca: Katering SMK Binaan Terancam Sanksi Hukum selepas Banyak Siswa Keracunan usai Santap Malam

Fikri, satu di antara siswa SMKN Binaan Provsu yang mengalami keracunan. Fikri mengaku sempat muntah-muntah usai menyantap makan malam, Rabu (8/2/2017). (Tribun-Medan.com/ Array Argus)
Fikri, satu di antara siswa SMKN Binaan Provsu yang mengalami keracunan. Fikri mengaku sempat muntah-muntah usai menyantap makan malam, Rabu (8/2/2017). (Tribun-Medan.com/ Array Argus) (Tribun-Medan.com/ Array Argus)

"Udah gak bisa, udah enggak ada orang lagi," katanya sembari mengadang sepeda motor rekan-rekan jurnalis.

Dari pantauan Tribun, di sekolah itu masih ada aktivitas. Bahkan, beberapa guru tampak hilir mudik di dalam sekolah.

Diduga kuat, pihak sekolah berupaya menyembunyikan kasus keracunan ini. Sebab, saat di rumah sakit pun, para guru saling memberi kode untuk tidak banyak bicara.

(ray/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved