Imlek

Sambut Tamu Imlek, Indra Wahidin Sajikan Lontong Sayur

Lontong sayur menjadi menu yang tak pernah dilewatkan dr. Indra Wahidin ketika Imlek tiba.

Penulis: Ayu Prasandi |
Tribun Medan/Danil
Gubernur Sumut, T Erry Nuradi (tengah) foto bersama Ketua Walubi Sumut, dr Indra Wahidin (kanan) dan para undangan di perayaan imlek, di Kompleks Tasbih, Medan, Sabtu (28/1). Acara perayaan Imlek tersebut di hadiri, sejumlah kepala daerah, anggota dewan dan tokoh agama dengan semangat kebersamaan. TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR 

Laporan Wartawan Tribun Medan/Ayu Prasandi

TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN - Lontong sayur menjadi menu yang tak pernah dilewatkan dr. Indra Wahidin ketika Imlek tiba.

Rutin menggelar open house saat Imlek, Indra dan keluarga selalu menyuguhkan panganan khas Medan tersebut untuk para tamu.

"Sejak tahun 1988 saya dan keluarga mengadakan open house, memang lontong sayur selalu menjadi menu utamanya," ujarnya ketika ditemui Tribun-medan.com di kediamannya di Kompleks Tasbih Medan, Sabtu (28/1/2017).

Ketua DPD Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) Sumatera Utara (Sumut) ini tak pernah ketinggalan menyajikan lontong sayur saat open house karena memang selalu ingin menyuguhkan makanan yang benar-benar makanan khas Medan.

Baca: T Erry Nuradi Hadiri Open House Ketua Walubi

"Lontong sayur inikan salah satu makanan khas Medan dan memang banyak yang suka, begitu juga dengan keluarga saya yang sangat suka lontong jadi ini memang harus menjadi menu wajib setiap mengadakan acara seperti Imlek kali ini," tuturnya.

Ia mengungkapkan, selain lontong makanan yang juga wajib ada saat Imlek adalah kue bakul atau kue keranjang dan juga buah-buahan seperti jeruk.

"Kue bakul memang juga harus ada karena itu juga makanan yang memang selalu muncul saat Imlek dan kue bakul tersebut memiliki arti yang positif yaitu agar selalu mendapatkan keberuntungan," ungkapnya.

Ia menerangkan, tradisi membagikan angpao juga merupakan hal yang wajib dan harus ketika Imlek tiba. Angpao biasanya dibagikan kepada anak-anak atau orang yang belum menikah.

Baca: Gadis Ini Berdoa pada Dewi Ho Hsien-ku untuk Jodoh di Awal Tahun Baru Imlek

"Setiap Imlek memang hal utama yang dilakukan adalah selain kumpul keluarga juga saling bersilahtuhrahmi dengan sahabat, tetangga dan juga teman-teman serta masyarakat dari berbagai lapisan," terangnya.

Ia menjelaskan, makna Imlek adalah kerukunan dan kebersamaan. Tidak hanya sekadar ngobrol, tapi memanfaatkan moment-moment untuk berkumpul dan saling bersilahturahmi antar sesama.

"Saya selalu bilang, apapun maknanya kalau kita tidak berusaha, tidak berdoa maka tidak ada artinya. Maka, jangan percaya pada makna tapi harus percaya pada usaha sendiri. Dan percaya menurut doa dan agama masing-masing," jelasnya.

(pra/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved