Tewas Tenggelam

Bocah Kembar yang Hanyut Dimakamkan di Satu Lubang

Zalika dan Zaliwa, dua bocah kembar yang tewas saat bermain di sungai Denai rencananya akan dimakamkan di satu lubang.

Tribun-Medan.com/ Array Argus
Sukmadi, orangtua bocah kembar yang hanyut di sungai Denai saat memberikan keterangan di rumah duka Jl Jermal VII, Gang Murni VII, Medan Denai. Ia tak menyangka jika anak kembarnya itu tewas terbawa arus, Rabu (16/11/2016). (Tribun-Medan.com/ Array Argus) 

Laporan Wartawan Tribun Medan/ Array A Argus

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Zalika dan Zaliwa, dua bocah kembar yang tewas saat bermain di Sungai Denai rencananya akan dimakamkan di satu lubang.

Usai salat Zuhur, kedua jenazah akan ditandu ke tempat pemakaman umum (TPU) muslim tak jauh dari rumah duka di Jl Jermal VII, Gang Murni VII, Medan Denai.

"Rencananya pemakaman akan dilakukan di TPU muslim Pasar V Tembung. Memang, jenazah anak kami ini akan dimakamkan di satu lubang," kata Sukmadi (36), ayah kedua bocah kembar ini di rumah duka, Rabu (16/11/2016).

Baca: Seorang Bocah Kembar yang Hanyut Akhirnya Ditemukan

Menurut Sukamdi, ia tak menyangka dua bocah kembar kesayangannya ini lebih dulu menghadap ilahi. Padahal, sebelum keduanya hanyut, bocah kembar ini terlihat riang di rumah.

"Hari-harinya ya riang anak-anak saya ini. Enggak nyangka saya bisa begini kejadiannya. Kalau ditanya ikhlas, tentu saya ikhlas," ungkap Sukmadi.

Namun, yang membuat dirinya belum bisa terima adalah cara kedua bocah meninggal dunia. Sebelum keduanya pergi ke sungai Denai, bocah kembar ini tengah bermain sepeda di dekat rumah.

"Saya belum bisa terima cara kepergian anak saya. Waktu main sepeda itu, sepeda anak saya dibawa temannya sehingga mereka ngikut sampai ke sungai," katanya.

Jika sepeda kedua bocah ini tidak dibawa rekannya, tentu kedua bocah masih hidup sampai sekarang. Begitupun, Sukmadi kembali mengaku hanya bisa pasrah dan berdoa untuk kedua buah hatinya ini.

Sukmadi (36), ayah Zalika dan Zaliwa bocah kembar yang hanyut di Sungai Denai begitu terpukul setelah melihat jenazah kedua anaknya meregang nyawa di rumah duka.

Ketika diwawancarai www.tribun-medan.com, Sukmadi mengaku sempat memiliki firasat buruk terhadap kedua anak kembarnya itu.

"Dua hari sebelum anak-anak saya ini hanyut, saya sempat bermimpi aneh. Waktu itu, saya bermimpi rambut di kepala saya rontok," ungkap Sukmadi di kediamannya Jl Jermal VII, Gang Murni VII, Medan Denai, Rabu (16/11/2016).

Selain mengalami mimpi aneh, Sukmadi juga melihat gelagat aneh kedua anaknya.

Tak seperti biasa, sebelum kejadian, kedua bocah kembar ini tak mau bicara ketika diajak berbincang.

"Sewaktu pergi sekolah, saya sempat nasehati keduanya untuk memasang sepatunya dengan rapi. Namun, kedua anak ini enggak bicara. Mereka hanya senyum aja," ungkap Sukmadi.

Setelah pulang sekolah pada Selasa (15/11/2016) siang, kedua bocah kembar ini tak lantas beristirahat. Keduanya lebih memilih bermain sepeda di dekat rumah.

(ray/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved