Kenaikan Harga BBM

Besok, Organda Medan Bahas Kenaikan Tarif Angkot

Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kota Medan, Month Gomery Munthe, mengatakan intruksi mogok beroperasi berasal dari DPP

Laporan Wartawan Tribun Medan / Jefri Susetio

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kota Medan, Month Gomery Munthe, mengatakan intruksi mogok beroperasi berasal dari DPP Jakarta. Maka dari itu, Organda Medan tidak mengeluarkan intruksi serupa, artinya bahwa para sopir angkutan kota (angkot) di Medan tak mesti mematuhi aturan tersebut.

"Perintah mogok beroperasi dikeluarkan oleh Organda Pusat, melalui pesat singkat serta pemberitaan dari Radio Republik Indonesia (RRI). Sehingga saya menyampaikan intruksi itu kepada para sopir dan media. Namun, bukan berakti Organda Medan akan mematuhi informasi itu, artinya Organda menyerahkan keputusan mogok kepada para sopir," katanya saat dikonfirmasi, Selasa (18/11/2014).

Selain itu, kata dia, Organda Medan sekarang tengah melakukan pembahasan kenaikan tarif angkutan kota (angkot). Oleh karena itu, mereka sudah menyiapkan berbagai bahan pertimbangan tentang kelayakan tarif yang bakal diajukan kepada Pemerintah Kota Medan. Sehingga pembahasan tidak berlangsung alot.

"Kami telah melakukan hitung-hitungan. Dalam pembahasan internal Organda telah sepakat mengajukan kenaikan tarif berkisar Rp 1500-Rp 2000 per/estafet. Dasar perhitungan itu, karena setiap harinya para sopir membutuhkan premium ataupun solar 30-50 liter. Apabila kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) Rp 2000 maka tambahan biaya yang dikeluarkan sopir Rp 150 ribu hingga Rp 200 ribu," ujarnya.

Dia mengungkapkan pembahasan kenaikan tarif angkutan kota akan berlangsung di Balai Kota Medan pada pukul 14.00 WIB. Adapun pembahasan direncanakan bersama Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan, Renward Parapat dan Sekretaris Daerah Kota Medan Saiful Bahri.

"Rencana keputusan kenaikan tarif akan berlangsung, Rabu (19/11/2014) pukul 14.00 WIB. Kita akan mengajukan besarnya tarif seperti yang disampaikan. Maka dari saya berharap Pemerintah Kota Medan mengerti permintaan organda," katanya.

Sedangkan, Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan, Renward Parapat, mengatakan telah melakukan komunikasi untuk mengantisipasi adanya aksi mogok beroperasi sopir angkutan kota. Namun demikian, dia berharap para sopir tidak melakukan aksi tersebut.

"Saya berharap para sopir tidak mogok karena kasihan masyarkaat. Makanya kita akan melakukan komunikasi. Hari ini, saya akan bertemu sekda untuk membahas tarif angkot. Kemudian besok (Rabu, 19 November) akan dilakukan pembahasan tarif angkutan umum itu," ungkapnya.

(tio/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved