Penembakan

Senjata Asal Aceh, Hilangkan Irwansyah

Senjata api yang digunakan tersangka Dedi Arianto Nasution untuk membunuh Irwansyah Putra di Jalan Letda Sudjono, Kamis (3/5)

Laporan Wartawan Tribun Medan / Ari

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN -  Senjata api yang digunakan tersangka Dedi Arianto Nasution untuk membunuh Irwansyah Putra di Jalan Letda Sudjono, Kamis (3/5) kemarin ternyata berasal dari Nanggroe Aceh Darussalam (NAD).

"Senjata api yang aku gunakan itu milik Irwansyah Putra. Kami dapat senjata itu dari Aceh," kata Dedi kepada www.tribun-medan.com, Jumat (4/5).

Sebelumnya, tiga hari yang lalu sebelum kejadian, persisnya Senin (30/4), Dedi (tersangka) mengantarkan uang Rp 1,500,000 ke rumah korban (Irwansyah) yang berada di Komplek Panggon Pasar V Marelan. "Saat aku datang, korban sedang membersihkan senjata apinya," kata Dedi.

Masih kata tersangka, kemudian ia bertanya kepada korban, darimana senjata itu didapat. Lalu korban menjawab, senjata ini dari Aceh.

"Saya kembali bertanya kepada korban, kapan kepastian uang itu dikembalikan. Karena uang itu milik ibu angkat saya. Sambil menunggu uang itu dikembalikan korban, saya pun menginap di rumahnya selama tiga hari. Tapi itu tidak juga dikembalikan oleh korban. Akhirnya saya mengajak korban ke rumah Ronal (teman korban) di Desa Bintang Meriah Kecamatan Batang Kuis," terang tersangka.

Dedi Arianto Nasution kembali menjelaskan, setelah sampai di rumah Ronal, korban pun menumpang mandi. Saat korban sedang mandi ia mengambil senjata tersebut dari jaket korban Kamis (3/5) sekitar pukul 10.00 WIB.

"Kami kemudian menuju Jalan Letda Sudjono dengan menaiki angkot dan turun di Lorong Seram karena korban sering nongkrong disitu. Korban mendekati saya dan meminta senjata api miliknya. Saya juga membalas pertanyaan korban, kembalikan dulu uangku. Kami berdua pun akhirnya adu mulut. Karena saya berang, lalu saya tembak di bagian paha sebelah kanan agar korban tidak mengikuti saya lagi dan tembakan itu tidak mengenainya. Lalu saya tembak lagi dan terkena di bagian rusuk sebelah kiri. Setelah terkapar di tanah saya melarikan diri ke Jalan Kelambir V Lorong Tower, Medan Sunggal tempat tinggal ibu angkat saya bernama Eti Hartati," terang Dedi.

Sementara itu, Kasat Reskrim Kompol M Yoris Marzuki mengatakan, senjati api jenis revolver yang digunakan tersangka didapat dari Aceh milik Herman yang sudah tewas dalam penembakan. Namun Yoris tidak mau menjabarkan siapa si Herman, karena pihaknya masih mendalami keterangan para tersangka. (ari/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved