Danau Toba

Kelanjutan Danau Toba Diseminarkan di Medan

Pembangunan dan masa depan Danau Toba menjadi suatu kawasan yang memberikan dampak bagi kehidupan

Laporan Wartwan Tribun Medan / Adol Frian Rumaijuk

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Pembangunan dan masa depan Danau Toba menjadi suatu kawasan yang memberikan dampak bagi kehidupan sekitar menjadi bagian perhatian pembangunan Sumut.

Lemahnya pemanfaatan kekayaan alam yang merupakan anugerah bagi wilayah Sumut itu selama ini dinilai belum maksimal.

Forum Peduli Danau Toba bekerjasama dengan Panitia Pesta Danau Toba tahun 2011 akan melakukan langkah bersama dalam meuwujudkan mimpi besar kawasan Danau Toba yang memberikan penghidupan bagi warga Sumut khususnya. Serangkaian dangan pelaksanaan Pesta Danau Toba tahun 2011, akan diselenggarakan Seminar Sehari Otorita Danau Toba di Medan pada tanggal 12 Desember 2011.

Seminar yang bertajuk pada penemuan rumusan bagi pengelolaan Kawasan Danau Toba yang lebih focus dan terarah. Tema seminar mengangkat isu Pemberdayaan Potensi Ekonomi, budaya, Pariwisata, dan Lingkungan Kawasan Danau Toba. Seperti disampaikan ketua Forum Peduli Danau Toba, Efendy Naibaho didampingi oleh Ketua Panitia Pesta Danau Toba 2011 John Hugo Silalahi, Nurlisa Ginting sebagai sekretaris, Tahan Manahan Panggabean sebagai shering komite, dan Ronald Naibaho.

“Pembangunan Kawasan Danau Toba sudah saatnya mendapat perhatian dari putra daerah, sedangkan seorang Panglima menjadikan pembangunan Kawasan Danau Toba sebagai program kerjanya,” kata Efendy di Medan, Kamis (1/12). Kekayaan kawasan Danau Toba tidak seharusnya dibiarkan jalan ditempat dan bahkan semakin merosot.

Secara wilayah administratif pemerintahan, kawasan Danau Toba mencakup delapan wilayah yaitu kabupaten Samosir, Toba Samosir, Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Dairi, Pakpak Bharat, Karo, dan Simalungun. Selama ini seluruh kabupaten yang ada di wilayah Danau Toba dinilai kurang bisa berkoordinasi dalam pengembangan kawasan Danau Toba.

Untuk itu, diharapkan akan bisa dibentuk sebuah badan atau wadah yang lebih serius dan terfokus dalam pengembangan Danau Toba yang dibentuk berdasarkan sebuah Undang-undang. “Sehingga kegiatan pembanguanan akan lebih terfokus, dan terlepas dari saling tuding untuk menjaga dan mengembangkan Danau Toba,” kata Efendy.

Begitu banyak kekayaan alam baik dari segi etnis, panorama alam dan semua potensi yang sangat bisa dikelola untuk kemajuan warga. Meski sebelumnya pemerintah telah menetapkan Danau Toba Sebagao Daerah tujuan Wisatawan (DTW) ternyata program itu tidak bisa mendongkrak pembangunan kawasan Danau Toba.

Seperti didampaikan oleh Tahan Manahan pengkajian secara komprehensif sangat mutlak dibutuhkan dalam pengembangan kawasan Danau Toba. “Kajian tentang bagaimana Danau Toba bisa memberikan kehidupan bagi sekitar,” kata Tahan.(afr/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved