Hufm, Dini Hari Tarif Tol Naik

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Meski dinilai masih memiliki dampak pada aktivitas pengusaha, khususnya importir dan eksportir, namun kenaikan tarif tol mulai dinihari nanti tepat pukul 00.00 WIB, Jumat (8/10), diharapkan mampu menjawab level of service atau pelayanan yang selama ini dinilai masih kurang maksimal.

Belum lagi kenaikan tarif ini dikhawatirkan malah membuat kendaraan yang biasanya melalui tujuh pintu di Jalan Tol Belawan–Medan–Tanjung Morawa (Belmera) tidak memiliki alternatif lain untuk menghindari kenaikan tarif ini. Pasalnya, jika melewati jalan biasa, potensi kemacetan dan masih kerapnya muncul pungutan liar (pungli) akan dialami pengemudi kendaraan, khususnya yang bermuatan besar.

Ketua Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia (GINSI) Sumut, Khairul Mahali kepada www.tribun-medan.com mengatakan, pihaknya selaku pengusaha pastinya akan merasakan dampak dari kenaikan tarif ini.

Apalagi, menurut PT Jasa Marga Medan, kebanyakan kendaraan yang melintasi ketujuh pintu tol yang memiliki panjang sekitar 34 km tersebut, khususnya dari pintu masuk Belawan dan pintu masuk Tanjung Morawa, didominasi oleh kendaraan gandar tiga hingga gandar lima. Golongan kendaraan berbobot berat ini diklasifikasikan ke dalam golongan III hingga IV di tarif Tol Belmera.

“Kalau kendaraan pribadi pasti sedikit. Justru kita yang biasa memakai kendaraan berat yang akan kena dampaknya. Kadang pemerintah tidak memikirkan kerugian yang harus diderita pengusaha. Padahal pelayanan yang diberikan masih jauh dari layak,” ujarnya, Rabu (6/10) di Medan.

Salah satu bukti kurangnya pelayanan di Tol Belmera, tambahnya, yaitu ketika memasuki pintu tol, si pengemudi yang biasanya diberikan karcis ketika masuk ke jalan tol, belakangan malah harus mengambil sendiri karcisnya. “Petugasnya malah enak-enakan duduk santai di dalam boks petugas,” keluh Mahalli. (ers/tribun-medan.com)