Jelang Lebaran
Tukang Becak Alih Profesi Sebagai Penukar Uang Receh
Uang receh baru yang dikeluarkan Bank Indonesia di Kota Binjai diserbu masyarakat Binjai. Jelang hari
TRIBUN-MEDAN.com, BINJAI - Uang receh baru yang dikeluarkan Bank Indonesia di Kota Binjai diserbu masyarakat Binjai. Jelang hari Raya Idul Fitri 1432 H masyarakat berbondong-bondong menukarkan uang receh baru ke Bank. Karena banyaknya permintaan masyarakat menjadi celah untuk masyarakat yang ingin mendapatkan pendapatan lebih dari hasil pertukaraan uang receh baru, Jumat (26/8/2011).
Banyaknya masyarakat Binjai yang membutuhkan uang receh baru. Membuat beberapa masyarakat Binjai mulai beralih profesi untuk bias mendapatkan uang tambahan jelang lebaran. Contohnya seorang penarik betor rela meninggalkan profesinya hanya untuk berjualan uang receh keliling Kota Binjai untuk berjualan uang receh baru.
“Saya rela berjualan uang receh dan meninggal profesi penarik bettor untuk sementara. Karena penghasilan yang didapat dari menarikbettor jelang lebaran berkurang. Padahal kebutuhan rumah tangga semakin tinggi. Makanya saya beraloh profesi untuk berjualan uang receh baru,” ujar Anto (25) warga Bandar Sinembah yang sehari-hari sebagai penarik betor
Profesi sebagai penjual uang receh baru jelang lebaran baru pertama kali dilakukannya. Karena ia mendapatkan informasi dari pamannya kalau uang receh baru diserbu masyarakat Kota Binjai. Maka ia memberanikan diri untuk beralih profesi menjadi penjual uang receh sambil menawarkan kue lebaran yang banyak dibutuhkan masyarakat Binjai.
“Uang receh pecahan Rp 2 ribu saya dapat dari paman yang menukar uang di
Bank Sumut Kota Binjai. Jadi setiap pertukaran sebanyak Rp100 ribu, saya mendapatkan
untung Rp10 ribu. Jika pertukarannya Rp 200 ribu saya dapat untung Rp 20 ribu. Jadi profesi ini cukup memberikan keuntungan kepada saya untuk tambahan membeli baju baru untuk keluarga dihari lebaran,”katanya pada saat menawakan uang receh di gedung Pemko Binjai.
Ia mengatakan sebenarnya semua modal didapat dari pamannya. Jadi apabila jumlah uang yang dibawa tidak habis tertukar bisa dikembalikan. Sehingga Antotidak takut untuk mengambil uang receh dalam jumlah besar.
Jika profesi ini menguntungkan ia akan kembali lagi berjualan uang receh di lebaran tahun depan. Karena baru pertama kali berjualan uang receh ternyata berjualan uang receh gampang-gampang susah dan hasil yang didapat cukup banyak. Maka ia berencana akan menjali profesi berjualan uang receh di lebaran tahun yang akan datang.(Ahm/tribun-medan.com)