Masalah Irzen Tak Lagi Penghapusan Utang
Keluarga menuntut pertanggungjawaban Citibank karena sudah menghilangkan nyawa Irzen
TRIBUN-MEDAN.com, JAKARTA - Pihak Citibank melalui Hotma Simbolon selaku Vice President of Customer Care for Citibank telah menganggap lunas utang Irzen Octa. Namun pihak keluarga Irzen melalui kuasa hukum dari kantor OC Kaligis, Slamet Yuono, bereaksi terhadap hal ini.
"Kami bahkan belum mendengar Citibank akan menganggap lunas utang. Tapi intinya ini sudah bukan masalah utang lagi. Intinya nyawa seseorang yang hilang sekarang," ujar Slamet ketika dihubungi Kompas.com, Sabtu (16/4/2011).
Menurutnya, tujuan dari keluarga bukanlah penghapusan utang almarhum. Keluarga menuntut pertanggungjawaban Citibank karena sudah menghilangkan nyawa Irzen Octa yang saat itu hendak menyelesaikan tunggakan utangnya.
"Sekarang Pak Irzen sudah tidak ada. Penghapusan utang juga untuk apa. Keluarga mau keadilan atas kematian Pak Irzen," ujar Slamet.
Selama 20 tahun menjadi nasabah Citibank, Irzen Octa bisa dibilang merupakan nasabah yang baik. Awalnya, almarhum merupakan pemegang kartu kredit silver. Namun seiring berjalannya waktu, meningkat menjadi kartu kredit gold hingga menjadi kartu kredit platinum.
"Itu tandanya kan pihak bank sudah percaya. Lalu tiba-tiba menagih utang dengan debt collector bahkan saat Pak Irzen datang ke kantor Citibank diduga ada penganiayaan. Padahal melihat tingkatannya Pak Irzen adalah nasabah yang baik," ungkap Slamet.
Sebelumnya diberitakan, Irzen Octa, Sekjen Partai Pemersatu Bangsa (PPB), mendatangi kantor Citibank, Menara Jamsostek, Jalan Gatot Subroto Lantai V, Jakarta Selatan pada Selasa (29/3/2011). Kedatangannya ke kantor bank tersebut untuk klarifikasi sekaligus menyelesaikan tunggakan pembayaran kartu kreditnya. Namun yang terjadi, Irzen ditemukan tak bernyawa dengan luka lebam di ruangan cleo di kantor bank itu.