Kongres PSSI

Komite Normalisasi Didesak Copot Nugraha Besoes dari Sekjen PSSI

Nugraha Besoes sebagai Sekjen PSSI yang hingga kini masih aktif bekerja

TRIBUN-MEDAN.com, JAKARTA - Keberadaan Nugraha Besoes sebagai Sekjen PSSI yang hingga kini masih aktif bekerja, setelah PSSI diambil alih Komite Normalisasi pimpinan Agum Gumelar dinilai sebagai bentuk kelemahan komite yang ditunjuk FIFA tersebut.

Asisten Manajer Persigo Gorontalo, Aven Henelo menilai, keberadaan Nugraha Besoes dalam tubuh PSSI yang kini diambil alih Komite Normalisasi sangat tidak masuk akal. Menurutnya, meski FIFA belum membekukan kedudukan Sekjen, namun sosok Nugraha Besoes telah melenceng dari jalur profesional seorang Sekjen, dan merupakan orang dekat Nurdin Halid.

Karenanya, Persigo Gorontalo, menurut Aven Henelo menyatakan menolak keberadaan Nugraha Besoes yang masih bercokol di PSSI. Mereka juga meminta Agum Gumelar sebagai Ketua Komite Normalisasi juga dengan tegas memberhentikan Nugraha Besoes, dan menggantikan dengan figur lainnya.

"Nugraha Besoes ini harus diganti. Dia sudah jelas-jelas tidak diakui pemerintah. Keberadaan dia di tengah Komite Normalisasi bisa berdampak negatif. Saya kira Agum Gumelar juga sudah tahu bagaimana dampak ke depannya jika Nugraha Besoes masih di situ," ujar Aven Henelo di Hotel Aryaduta Jakarta, Minggu (10/4/2011).

Menurut Aven Henelo, Nugraha Besoes sebagai pribadi, merupakan orang yang tidak disenangi orang banyak. Jika Nugraha masih dibiarkan berada di lingkup PSSI, mereka khawatir hal itu malah membuat opini negatif bagi masyarakat terhadap kredibilitas dan kenetralan Komite Normalisasi.

"Nugraha ini kan orang yang tidak disenangi semua orang. Kami khawatir, dengan adanya dia di PSSI, itu malah membuat Komite Normalisasi dipandang tidak kredibel dan netral. Seharusnya dia cepat dicopot. Supaya tidak ada rekayasa lagi, tidak ada kebohongan lagi," ujar Aven Henelo.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved