TRIBUN WIKI
Profil Jenderal TNI Purn Sarwo Edhie Wibowo, Panglima RPKAD Mertua SBY, Kini Pahlawan Nasional
Jenderal TNI (Purn) Sarwo Edhie Wibowo adalah Komandan RPKAD (Resimen Pasukan Komando Angkatan Darat) penumpas PKI.
Penulis: Array A Argus | Editor: Array A Argus
TRIBUN-MEDAN.COM,- Jenderal TNI (Purn) Sarwo Edhie Wibowo merupakan tokoh penting di Angkatan Darat (AD).
Ia adalah Komandan Resimen Pasukan Komando Angkatan Darat (RPKAD), atau yang sekarang lebih dikenal dengan Komando Pasukan Khusus atau Kopassus.
Saat Soeharto menjabat sebagai Panglima Komando Strategi Angkatan Darat (Pangkostrad) dan pimpinan sementara AD, Sarwo Edhie Wibowo mendapat tugas penting dari pria yang kelak jadi Presiden RI ke 2 itu.
Baca juga: Profil Joan Mir, Pebalap Muda dengan Prestasi Gemilang di Kancah Internasional
Tugas penting itu adalah menguasai kembali Radio Republik Indonesia (RRI) dan gedung telekomunikasi.
Tugas kedua, menguasai pangkalan udara Halim Perdanakusuma.
Saat itu Halim menjadi basis kekuatan kelompok Untung. Tugas terakhir Sarwo untuk menyingkirkan PKI (Partai Komunis Indonesia).
Berkat kecekatan Sarwo Edhie Wibowo dan timnya, PKI akhirnya berhasil ditumpas.
Baca juga: SOSOK Briptu Yuli Setyabudi, Polisi Konten Viral Lagi, Kini Diduga Terlibat Penggelapan Mobil Rental
Profil Sarwo Edhie Wibowo
Jenderal TNI (Purn) Sarwo Edhie Wibowo adalah tokoh militer tangguh yang berperan penting dalam penumpasan Gerakan 30 September 1965 (G30S).
Ia lahir di Pangenjuru, Purworejo, Jawa Tengah pada 25 Juli 1925.
Karier militernya dimulai sejak masa Jepang, di mana ia bergabung dengan PETA (Pembela Tanah Air) pada 1943.
Setelah kemerdekaan RI, ia bergabung dengan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dan berperan aktif dalam berbagai pertempuran melawan Belanda.
Baca juga: Profil Gabriel Jesus, Pemain Brasil yang Diharap Jadi Senjata Ampuh Arsenal
Sarwo Edhie kemudian menjadi Komandan RPKAD (sekarang Kopassus) dan memimpin operasi penting seperti pembebasan sandera di Woyla, Papua, serta penumpasan G30S dengan peran mengamankan Lubang Buaya.
Ia juga menjabat sebagai Ketua BP-7 Pusat, Duta Besar Indonesia untuk Korea Selatan, dan Gubernur AKABRI.
Sarwo Edhie Wibowo menikah dengan Hj. Rachmiati, dan mereka memiliki lima anak.
Sarwo Edhie wafat pada 9 November 1989 di Jakarta karena sakit jantung dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata dengan penghormatan militer.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Sarwo-Edhie-Wibowo-Komandan-RPKAD.jpg)