Pria Bobol Rumah dan Curi Buku Tabungan Pasutri, Uang Dipakai untuk Beli Mobil dan Bayar Mas Kawin

TRIBUN-MEDAN.com - Seorang pria muda ditangkap setelah mencuri buku tabungan milik wanita pemenang lotre senilai 12 juta baht atau sekitar Rp5,2 miliar.

Uang hasil curian itu digunakan untuk membeli mobil, membayar mahar pernikahan, serta memberikan hadiah emas dan uang tunai kepada ibunya.

Kasus ini menyita perhatian publik karena pelaku sempat menyamar menggunakan identitas korban untuk menarik seluruh uang di rekening hingga habis.

Dikutip dari Sanook.com, Minggu (19/10/2025), peristiwa ini terjadi di Provinsi Yasothon, Thailand.

Pasangan suami istri bernama Thong-on (54 tahun) dan Mud (53 tahun) menjadi korban pembobolan rumah oleh pelaku yang diketahui bernama Nisit (23 tahun).

Baca juga: Istri Sah Live FB Sambil Menangis, Suami Diam-diam Nikah Lagi dan Diancam Dibunuh oleh Istri Baru

Pasangan tersebut sebelumnya memenangkan hadiah pertama dari undian lotre nasional dengan total hadiah mencapai 12 juta baht.

Dari hasil kemenangannya, mereka menyimpan uang dalam beberapa rekening bank dan juga membeli sejumlah aset berharga.

Baca juga: Dokter Diduga Selingkuh dengan Ahli Gizi Selama 10 Tahun, Istri Meninggal Depresi Tertekan Batin

Namun, beberapa tahun setelah kemenangan itu, rumah mereka disatroni pencuri.

Barang berharga yang hilang antara lain uang tunai dalam jumlah besar, buku tabungan dari Bank Krungthai dan Bank Pertanian (BAAC) cabang Kudchum, lima lembar obligasi pemerintah, serta dua sertifikat tanah masing-masing seluas 9 rai dan 7 rai (sekitar 2,5 hektar).

Polisi yang melakukan penyelidikan menemukan bahwa pelaku menggunakan buku tabungan Bank Krungthai milik korban yang berisi saldo 2,9 juta baht, beserta kartu identitas asli atas nama Mud, untuk menarik seluruh uang di bank hingga rekening ditutup.

Baca juga: Wanita 47 tahun Tawarkan Mahar Besar demi Nikahi Pria 27 tahun, Ekspresi Orangtua Pria Jadi Sorotan

Petugas juga menerima laporan dari warga sekitar bahwa sebelum kejadian, ada sebuah mobil pikap Toyota Vigo yang parkir mencurigakan di area semak-semak belakang desa.

Setelah dilakukan penelusuran, polisi mendapati bahwa mobil tersebut milik seorang pria bernama Nisit, yang bekerja sebagai teknisi listrik rumahan.

Ia baru saja melangsungkan pernikahan dengan Sudarat (19 tahun). Saat diperiksa oleh polisi, Nisit awalnya mengelak dan mengaku tidak mengetahui apa-apa terkait kasus pencurian.

Namun, penggeledahan yang dilakukan terhadap tas milik Nisit membongkar segalanya.

Polisi menemukan buku tabungan dan kartu identitas milik korban Mud di dalam tasnya. 

Barang bukti tersebut langsung menyeret Nisit ke kantor polisi untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Penyelidikan kemudian mengungkap bahwa ibu Nisit, bernama Wanphen (60 tahun), juga ikut terlibat dalam aksi penipuan ini.

Ia berpura-pura menjadi korban (Mud) saat mendatangi bank untuk menarik uang dari rekening tersebut.

 Dalam satu kali transaksi, mereka berhasil mencairkan uang hingga 2,9 juta baht.

Polisi menduga total uang yang dicuri mencapai 3 juta baht setelah pelaku juga melakukan penarikan di beberapa cabang berbeda.

Namun, berkat penyelidikan cepat dari Kepolisian Thai Charoen, Provinsi Yasothon, sebagian besar dana berhasil disita kembali dan dikembalikan kepada pemilik aslinya.

Setelah bukti semakin kuat, pihak Bank Krungthai melalui manajer wilayah turun tangan.

Mereka menemui korban dan berjanji menanggung kekurangan dana yang belum berhasil diselamatkan oleh pihak berwenang.

Tak bisa lagi mengelak, Nisit akhirnya mengakui seluruh perbuatannya di hadapan penyidik.

Dalam pengakuannya, Nisit mengatakan bahwa uang hasil pencurian digunakan untuk keperluan pribadi dan keluarga. Ia mengaku membayar uang muka mobil pikap Isuzu empat pintu senilai 430.000 baht, memberikan 140.000 baht kepada ibunya Wanphen lengkap dengan kalung emas dua baht, serta membayar uang mahar sebesar 294.100 baht kepada keluarga istrinya.

Selain itu, istrinya, Sudarat, juga diketahui membuka rekening baru dan menyimpan uang sebesar 1,9 juta baht di sana.

Polisi menyatakan hampir seluruh uang yang dicuri telah berhasil dilacak dan dikembalikan kepada korban.

Saat ini, Nisit dan ibunya tengah menjalani proses hukum dan dijerat dengan pasal pencurian dengan pemberatan serta penggunaan dokumen palsu, yang dapat dikenai hukuman penjara berat sesuai hukum pidana Thailand.

(cr31/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan