TRIBUN WIKI
Sejarah PT Sepatu Bata Tbk yang Kini Berhenti Produksi Alas Kaki
PT Sepatu Bata Tbk adalah perusahaan produsen alas kaki legendaris di Indonesia yang sudah ada sejak tahun 1931.
Penulis: Array A Argus | Editor: Array A Argus
TRIBUN-MEDAN.COM,- Kabar mengejutkan datang dari PT Sepatu Bata Tbk (BATA).
Perusahaan alas kaki ini memutuskan untuk berhenti melakukan produksi alas kaki.
Keputusan itu diambil setelah para pemegang saham mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang digelar 25 September 2025.
Baca juga: Mengenal Wilayah Barus, Kota Tua Saksi Sejarah Masuknya Islam ke Tanah Air
Dalam RUPSLB itu, alasan penghentian produksi alas kaki tersebut karena perusahaan mengalami masalah keuangan.
"Menyetujui perubahan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan untuk menghapus kegiatan usaha industri alat kaki untuk kebutuhan sehari-hari," tulis ringkasan risalah RUPSLB yang dikutip dari keterbukaan pada Kamis (9/10/2025).
Selain menghentikan produksi alas kaki, RUPSLB BATA turut menyetujui pengunduran diri Rajeev Gopalakrishnan dari jabatan Presiden Komisaris.
Rajeev mengajukan pengunduran diri pada Rabu (25/6/2025).
Baca juga: Masjid Kedatukan Sunggal Serbanyaman, Saksi Sejarah Perlawanan Belanda
Berdasarkan laporan keuangannya, BATA membukukan rugi bersih sebesar Rp 40,62 miliar sepanjang semester I 2025.
Angka tersebut menyusut dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, yakni sebesar Rp 127,43 miliar.
Lantas, seperti apa sejarah PT Sepatu Bata Tbk di Indonesia?
Sejarah Singkat PT Sepatu Bata Tbk
PT Sepatu Bata Tbk adalah perusahaan produsen alas kaki legendaris di Indonesia dengan sejarah panjang yang dimulai sejak zaman Hindia Belanda pada tahun 1931.
Perusahaan ini merupakan bagian dari Bata Shoe Organization (BSO) asal Zlin, Ceko, yang didirikan oleh dua bersaudara Tomas Anna dan Antonín Bata pada tahun 1894.
Baca juga: Masjid Lama Gang Bengkok, Saksi Sejarah Perkembangan Islam di Kota Medan
Dilansir dari laman bata.com, pada tahun 1931, Bata masuk ke Indonesia dengan kerja sama NV, Netherlandsch-Indisch, sebagai importir sepatu yang beroperasi di pelabuhan Tanjung Priok.
Enam tahun kemudian, Tomas Bata mendirikan pabrik sepatu di tengah perkebunan karet di area Kalibata, beralamat di Jalan Kalibata Raya, Jakarta Selatan.
Selanjutnya produksi sepatu terjadi mulai tahun 1940.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/ritel-sepatu-Bata.jpg)