TRIBUN WIKI
SOSOK Djamari Chaniago, Eks Pangkostrad yang Pernah Pecat Prabowo Subianto atas Tuduhan Penculikan
Letjen TNI (Purn) Djamari Chaniago, eks Pangkostrad saat ini digadang sebagai calon Menteri Koordinator Politik dan Keamanan.
Penulis: Array A Argus | Editor: Array A Argus
TRIBUN-MEDAN.COM,- Sosok Letjen TNI (Purn) Djamari Chaniago kini digadang-gadang sebagai calon Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam).
Namanya santer beredar setelah pencopotan Budi Gunawan sebagai Menko Polkam oleh Presiden RI Prabowo Subianto.
Nama Djamari Chaniago masuk dalam radar karena rekam jejaknya selama ini di militer.
Baca juga: Pengantin Wanita Nangis di Pernikahan, Uang Maharnya Dipakai Ibu untuk Beli Rumah Sang Kakak
Mantan Panglima Komando Strategi Angkatan Darat (Pangkostrad) ini dianggap mumpuni dan layak untuk menjadi Menko Polkam.
Terkait kabar ini, Kepala Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus (Bappisus) Aris Marsudiyanto mengaku semua keputusan ada di tangan presiden.
"Waduh, saya enggak bisa bicara tentang reshuffle ya, biar nanti yang umumkan beliau (Presiden Prabowo)," kata Aris, di Kompleks Istana, Jakarta, Selasa (16/9/2025) dikutip dari Kompas.com.
Baca juga: Kondisi Ruben Onsu Dirawat di Rumah Sakit, Wajah Pucat Dibantu Selang Pernapasan
Ia hanya mengatakan bahwa pemerintah tentunya akan mencari putra terbaik untuk mengisi jabatan Menko Polkam tersebut.
"Nanti akan dicari putra terbaiklah oleh pak presiden pasti. Beliau akan mencari putra terbaik bangsa tanpa pandang bulu, dari suku apapun, dari mana asalnya," ujar Aris.
Sosok dan Biodata Djamari Chaniago
Letjen TNI (Purn) Djamari Chaniago merupakan lulusan Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI) tahun 1971.
Ia lahir di Padang, Sumatera Barat, 8 April 1949.
Setelah lulus dari AKABRI, Djamari Chaniago tercatat lebih dari tiga dekade mengabdi di TNI Angkatan Darat, khususnya di kesatuan Infanteri Baret Hijau Kostrad.
Baca juga: Mongol Stres, si Anak Tuhan Bintang Gereja Setan Blak-blakan Tertipu Rp 53 M oleh Calon Gubernur
Dalam kariernya, ia pernah menduduki sejumlah jabatan penting di militer, diantaranya Komandan Yonif Linud 330/Tri Dharma,
Komandan Kodim 0501/Jakarta Pusat dan Kepala Staf Brigif Linud 18/Trisula.
Kemudian, Djamari Chaniago juga pernah bertugas sebagai Komandan Brigif Linud 18/Trisula, Komandan Rindam I/Bukit Barisan, dan Kepala Staf Divisi Infanteri 2/Kostrad.
Ia juga sempat menjabat sebagai Panglima Kodam III/Siliwangi (1997-1998), Panglima Kostrad (1998-1999), dan Wakil Kepala Staf TNI AD.
Baca juga: Polwan Polda Sumut Bagikan Paket Sembako ke Panti Jompo dan TPA Tanjung Morawa
Lalu, ia ditunjuk sebagai Kepala Staf Umum TNI (2000-2004).
Setelah pensiun dari militer pada tahun 2004 dengan pangkat terakhir Letnan Jenderal, Djamari Chaniago aktif sebagai Komisaris Utama PT Semen Padang serta terlibat dalam berbagai kegiatan sosial, termasuk komunitas motor besar di Sumatera Barat.
Djamari Chaniago juga pernah menjadi anggota MPR RI dari Fraksi Utusan Daerah Jawa Barat dan Fraksi ABRI pada periode 1997-1999.
Berbagai penghargaan militer seperti Bintang Dharma, Bintang Yudha Dharma, Bintang Kartika Eka Paksi, dan medali dari PBB maupun Malaysia telah diterimanya atas pengabdiannya dalam tugas.
Baca juga: Singgung Sakit Hati dan Karma, Postingan Mama Ala di Tengah Perceraian Tasya dan Ahmad Assegaf
Pernah Pecat Prabowo Subianto
Saat masih berkarier di militer, Djamari Chaniago pernah berperan sebagai anggota Dewan Kehormatan Perwira (DKP) yang memutuskan pemecatan Prabowo Subianto dari militer pada tahun 1998.
DKP adalah lembaga internal militer yang mengadili dan memutuskan kasus etik serta disiplin perwira militer.
Pada Agustus 1998, DKP yang terdiri dari tujuh perwira tinggi, termasuk Djamari Chaniago, memutuskan bahwa Prabowo Subianto dinyatakan bersalah atas berbagai pelanggaran, seperti melakukan operasi penculikan aktivis prodemokrasi tanpa izin, melakukan tindak pidana ketidakpatuhan, dan melampaui kewenangan serta mengabaikan disiplin militer.
Baca juga: Gagal Move On, Pria ini Berusaha Batalkan Pesta Pernikahan dan Bawa Kabur Mantan Pacar
Keputusan DKP tersebut berujung pada pemecatan Prabowo dari Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) secara hormat.
Djamari Chaniago dalam DKP bersama tokoh penting lain seperti Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Agum Gumelar mengambil keputusan tersebut berdasarkan penyelidikan atas kasus penculikan yang melibatkan Tim Mawar di bawah Komando Pasukan Khusus (Kopassus) yang saat itu dipimpin Prabowo.
Kini, setelah puluhan tahun kasus itu berlalu, Djamari Chaniago kembali menjadi sorotan.
Ia digadang sebagai calon Menko Polkam pengganti Budi Gunawan.(ray/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Djamari-Chaniago-1.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.