Tapanuli Selatan
Cerita Honorer di Dinkes Tapsel 5 Tahun Mengabdi Tanpa Digaji, Kini Nasibnya Sudah Dirumahkan
Cerita honorer di Dinas Kesehatan (Dinkes) Tapanuli Selatan (Tapsel) hampir lima tahun mengabdi tanpa digaji, kini nasibnya dirumahkan.
Penulis: Azis Husein Hasibuan | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN.com, TAPSEL - Cerita honorer di Dinas Kesehatan (Dinkes) Tapanuli Selatan (Tapsel) hampir lima tahun mengabdi tanpa digaji, kini nasibnya dirumahkan.
Inilah yang dirasakan PT, seorang honorer di puskesmas daerah Batangtoru bekerja tanpa gaji.
Ia mulai mengabdi sebagai honorer tenaga kesehatan desa (TKD) 2018 hingga 2023 silam.
"Memang tidak ada gaji selama itu. Kalau pun ada paling pengertian dari pegawai di puskesmas," katanya saat ditemui di Padangsidimpuan, Kamis (9/10/2025).
Setelah itu, ia menjadi tenaga harian lepas (THL) pada 2023 dan mengikuti ujian pegawai pemerintah tanpa perjanjian kerja (PPPK) tahun yang sama.
"Tahun 2024 saya mengikuti ujian PPPK. Hasilnya tidak memenuhi syarat (TMS) kurang dari dua tahun karena SK TKS tidak diperhitungkan. Yang diperhitungkan cuma SK THL," katanya.
Dia juga sudah membuat masa sanggah dengan membuat keterangan sudah mengikuti ujian PPPK, termasuk sudah menjadi TKS.
"Semua sudah dimasukkan saat masa sanggahan, tapi tetap saja TMS kurang dari dua tahun," ujarnya.
Ia meminta SK TKS-nya diperhitungkan karena nasinya kini sudah dirumahkan usai mengabdi hampir lima tahun tanpa gaji.
"Sejak Januari 2025 kami sudah dirumahkan. Mudah-mudahan ada perubahan 2026 untuk kami yang sudah punya SK TKS ini," jelasnya.
Kadis Sempat Minta Maaf
Kepala Dinas Kesehatan Tapsel saat itu, Rudi Harahap ternyata sempat meminta maaf atas apa yang sudah dialami para honorer yang kini sudah dirumahkan.
Ini diungkap FB, honorer lainnya. Dulu ia bekerja di puskesmas daerah Angkola Barat.
"Kami dikumpulkan kantor dinas. Ucapannya kadis saat itu, saya tidak memberhentikan kalian. Kalau mau kerja, ya masuk saja. Kami perjuangkan, kami usahakan" ucap FB menirukan perkataan Kadis Kesehatan Tapsel Rudi.
Ia juga menyebut, sang kadis merasa bersalah dengan apa yang dialami para honorer yang dirumahkan.
"Beliau merasa kasihan dan merangkul kami. Masuk saja kerja tapi memang gak digaji. Mudah-mudahan ada keluarnya," kenangnya.
Sejak mendengar ucapan sang kadis, FB mengikutinya dan masuk kerja di puskesmas seperti biasa.
Tapi yang terjadi mereka menjadi bahan cemooh oleh para pegawai di puskesmas.
"Begitu masuk kerja, dibilang ngapain lagi masuk kerja kalau gak ada kejelasan," katanya.
Pemberitahaun dirumahkan yang dialami honorer Dinkes Tapsel ini diterima dalami bentuk PDF.
Itu diterima para honorer pada Februari 2025 hingga kini nasib honorer sudah dirumahkan dan tidak punya pekerjaan lagi.
Diketahui ada sekitar 350 honorer Dinkes Tapsel yang sudah tidak bekerja lagi.
(ase/ Tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
| Safari Kebangsaan, Polres Labusel Ajak Masyarakat Rawat Persatuan dan Nilai Kebhinekaan |
|
|---|
| Polres Labuhanbatu Lanjutkan Penanganan Perkara Dugaan Penggunaan SKGR Palsu |
|
|---|
| Profil dan Harta Kekayaan Muryanto Amin, Rektor USU Terpilih yang Terseret Isu Dugaan Korupsi Jalan |
|
|---|
| FAKTOR Dokter Kamelia Setia Tunggu Ammar Zoni Meski Belum Jelas, Tahu Rasanya Gak Ada yang Dekati |
|
|---|
| Patroli Gabungan Tiga Pilar, Polres Labuhanbatu Fokuskan Razia Tempat Hiburan Malam |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/GURU-DIPECAT-Ilustrasi-guru-honorer-bernama-Jupriadi-dipecat.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.