PSMS Medan
PSMS Medan Takluk 0-2 dari Garudayaksa FC, Welliansyah Soroti Penggunaan VAR
Asisten pelatih PSMS Medan, Welliansyah, menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh suporter atas hasil mengecewakan tersebut.
Penulis: Aprianto Tambunan | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN – PSMS Medan harus menelan pil pahit di pekan kedelapan kompetisi Pegadaian Championship musim 2025/2026.
Bermain di hadapan pendukungnya sendiri di Stadion Utama Sumatra Utara, Jumat (31/10/2025) malam, Ayam Kinantan tumbang dengan skor 0-2 dari tamunya, Garudayaksa FC.
Asisten pelatih PSMS Medan, Welliansyah, menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh suporter atas hasil mengecewakan tersebut.
Ia menegaskan bahwa para pemain sudah berjuang maksimal di lapangan, namun keberuntungan belum berpihak.
“Kami mohon maaf tidak bisa memberikan yang terbaik. Semua pemain sudah berjuang, tapi inilah hasil yang tidak kita inginkan,” ujar Welliansyah usai pertandingan.
Menurutnya, anak-anak PSMS sempat kehilangan fokus setelah insiden penalti pertama yang diberikan wasit kepada Garudayaksa FC di babak pertama.
Namun, di babak kedua tim berusaha bangkit dan mencoba menekan lawan.
“Anak-anak sebenarnya sudah bermain dengan baik. Hanya saja, saat terjadi penalti itu semangat mereka sedikit drop.
Tapi di babak kedua mereka bisa bangkit lagi. Inilah sepak bola, kadang hasilnya tidak seperti yang kita harapkan.
Kami akan tetap melakukan evaluasi, karena perjalanan masih panjang dan setelah ini kita akan bermain tandang ke Bekasi,” jelasnya.
Terkait keputusan menurunkan Syifa Marhaen di pertengahan babak pertama menggantikan Reyki Fariz, Welliansyah menyebut hal itu merupakan bagian dari strategi tim setelah belajar dari pengalaman laga sebelumnya.
“Strategi ini kita lakukan karena beberapa kali dalam momen-momen sebelumnya kita terkena kartu merah. Jadi, pengalaman itu membuat kami merubah sedikit komposisi. Bukan berarti Reyki tidak bagus, tapi kami antisipasi agar tidak terjadi hal serupa, apalagi sudah dua pertandingan sebelumnya kita terkena kartu merah,” ungkapnya.
Soal penggunaan teknologi VAR, Welliansyah mengaku kebingungan dengan penerapannya di laga tersebut.
Ia menilai keputusan wasit yang memberikan penalti kedua kepada Garudayaksa FC menimbulkan tanda tanya besar.
“Aturan VAR ini yang kita tidak tahu. Kejadian tadi itu kan seharusnya VAR langsung dilihat. Tapi gol kedua lawan itu sudah berjalan beberapa menit baru dilakukan review ulang. Itu yang kita lihat malam ini dan jadi pertanyaan,” katanya.
Sementara untuk absennya pemain asing Vitor Barata, Welliansyah menjelaskan bahwa sang pemain mengalami masalah kebugaran. Sehingga tidak dapat turun dalam laga ini.
“Barata kurang fit, ada benjolan di bagian selangkangan yang kemungkinan infeksi. Tadi malam dia sudah bilang langsung ke pelatih kepala kalau tidak siap main. Mudah-mudahan cepat sembuh karena ini hanya infeksi ringan,” terangnya.
Welliansyah menambahkan, lini depan PSMS juga menjadi perhatian utama setelah sejumlah peluang emas gagal dikonversi menjadi gol.
“Kita sudah tekankan agar pemain depan lebih tajam, tapi tadi beberapa peluang terbuang. Ini tentu jadi bahan evaluasi kami ke depan,” tambahnya.
Sementara itu, bek PSMS Medan Erwin Gutawa turut menyampaikan permintaan maaf kepada para suporter yang hadir di stadion.
“Saya juga minta maaf karena belum bisa memberikan yang terbaik malam ini. Semua pemain sudah berjuang maksimal, tapi keberuntungan belum berpihak kepada kita. Mudah-mudahan ke depan bisa lebih baik,” ucapnya.
Erwin juga menyoroti kinerja wasit yang dianggap tidak tegas dalam penggunaan VAR saat memutuskan penalti kedua untuk Garudayaksa FC.
“Kalau memang wasit yakin dengan keputusannya, seharusnya dia sendiri yang datang melihat VAR. Tapi dia hanya menunggu jawaban dari wasit VAR. Itu yang membuat kami tidak terima. Kami sudah berusaha maksimal, tapi keputusan wasit justru merusak permainan,” pungkasnya.
Dengan hasil ini, PSMS Medan gagal mempertahankan posisi di papan atas klasemen Grup 1 dan harus segera berbenah menghadapi laga tandang selanjutnya.
Sebelumnya diberitakan, Sejak awal pertandingan, Garudayaksa FC tampil menekan dan memberikan tekanan tinggi kepada tim tuan rumah.
Hingga menit ke-6, laga masih berjalan seimbang dengan bola lebih banyak bergulir di lini tengah. Namun, memasuki menit ke-10, Garudayaksa mulai menguasai tempo permainan melalui umpan-umpan pendek yang terkoordinasi rapi dari anak asuh pelatih Khamid Mulyono.
Meski begitu, lini pertahanan PSMS yang dikomandoi Erwin Gutawa masih cukup tenang dalam mengantisipasi serangan-serangan awal tim tamu.
Peluang berbahaya pertama datang di menit ke-15 untuk Garudayaksa FC lewat aksi Andik Vermansyah.
Eks penggawa Timnas Indonesia itu melepaskan tendangan keras kaki kiri dari luar kotak penalti, namun bola masih melenceng tipis di sisi kiri gawang PSMS.
Satu menit berselang, PSMS harus kehilangan momentum setelah Reyki Fariz diganjar kartu kuning karena melanggar pemain Garudayaksa.
Tim tamu semakin dominan di pertengahan babak pertama. Tekanan mereka berbuah hasil pada menit ke-20 setelah wasit Fibay menunjuk titik putih.
Keputusan itu diambil usai bola mengenai tangan Erwin Gutawa yang dianggap melakukan handball saat mencoba memblok umpan silang Andik Vermansyah.
Everton yang maju sebagai eksekutor berhasil menjalankan tugasnya dengan sempurna. Sepakannya mengarah ke pojok kanan gawang tanpa bisa dijangkau kiper Reky Rahayu, membuat Garudayaksa FC unggul 1-0 di menit ke-23.
Tertinggal satu gol, PSMS Medan mencoba mengubah strategi. Pelatih Welliansyah menarik keluar Reyki Fariz dan memasukkan Syifa Marhaen di menit ke-28 untuk memperkuat sektor tengah.
Menit ke-31, PSMS berupaya keluar dari tekanan. Melalui serangan balik cepat, mereka mendapatkan peluang lewat tendangan sudut, namun belum mampu dimaksimalkan menjadi gol.
Empat menit berselang, PSMS kembali mendapat peluang melalui tendangan bebas setelah Agus Nova melanggar Arif Setiawan di dekat kotak penalti.
Kardinata Tarigan yang menjadi eksekutor mengirim umpan pendek ke Arif Setiawan yang langsung melepaskan tembakan keras kaki kiri, tetapi bola masih melambung jauh dari sasaran.
Memasuki menit ke-36, PSMS mulai menemukan ritme permainan. Kardinata Tarigan kembali menebar ancaman lewat sepakan kaki kiri dari dalam kotak penalti, namun bola berhasil ditepis pemain belakang Garudayaksa dan hanya menghasilkan tendangan sudut.
Pertandingan pun kembali berjalan berimbang, kedua tim saling jual beli serangan. Namun tak satu pun peluang bisa mereka konversikan menjadi gol.
Hingga peluit babak pertama dibunyikan, skor 1-0 untuk keunggulan Garudayaksa FC tetap bertahan.
Memasuki babak kedua, PSMS tampil lebih agresif dalam upaya menyamakan kedudukan setelah tertinggal 0-1 di paruh pertama.
Pada menit-menit awal, peluang emas tercipta melalui serangan cepat dari sisi kanan.
Syifa Marhaen berhasil menembus pertahanan Garudayaksa dan mengirim umpan silang ke kotak penalti.
Bola sempat dipantulkan kiper Runi saat berduel dengan Felipe Cadenazzi, dan bola liar disambar Ari Maring dengan tembakan keras kaki kanan. Sayang, bola masih melambung di atas mistar gawang.
Momen itu menjadi bukti bahwa PSMS mulai tampil lebih percaya diri di babak kedua. Meski demikian, berbagai peluang yang dibangun Arif Setiawan dkk belum mampu membuahkan hasil.
Pada menit ke-57, Garudayaksa mendapat peluang emas melalui Raihan. Sepakan kerasnya masih mampu ditepis kiper Reky Rahayu, namun bola muntah langsung disambar Taufik Hidayat.
Beruntung, pemain bertahan PSMS berhasil membuang bola keluar dan hanya menghasilkan tendangan sudut.
Satu menit berselang, Taufik Hidayat diganjar kartu kuning karena mengganggu pergerakan kiper Reky Rahayu.
Garudayaksa kemudian melakukan pergantian pemain, Adlin Cahya masuk menggantikan Berlian di menit ke-62.
Menit ke-70, PSMS mendapatkan peluang berharga melalui skema serangan cepat. Arif Setiawan mengirim umpan matang kepada Ari Maring yang sudah berdiri di dalam kotak penalti, namun tembakan kaki kirinya masih belum menemui sasaran.
Petaka datang bagi PSMS di menit ke-72. Setelah wasit melakukan tinjauan melalui VAR, wasit memutuskan memberikan hadiah penalti kedua bagi Garudayaksa FC.
Ryu yang maju sebagai eksekutor menjalankan tugasnya dengan sempurna. Tembakan kaki kanannya meluncur ke pojok kanan gawang tanpa bisa dijangkau Reky Rahayu, membuat Garudayaksa unggul 2-0 di menit ke-75.
Usai gol tersebut, suasana memanas. Asisten pelatih PSMS, Welliansyah, diganjar kartu kuning karena melakukan protes keras terhadap keputusan wasit. Sementara M. Hidayat juga mendapat kartu kuning di menit ke-76 usai menekel keras Taufik Hidayat.
Emosi suporter pun tak terbendung. Pada menit ke-78, penonton di tribun utara melemparkan botol ke lapangan sebagai bentuk kekecewaan terhadap keputusan wasit yang dinilai kontroversial.
Untuk menambah daya gedor, PSMS melakukan pergantian ganda di menit ke-80 dengan memasukkan Rudiyana dan Bhudiar menggantikan M. Hidayat serta Rifal Lastori. Namun perubahan itu belum mampu mengubah keadaan.
Menjelang akhir laga, Garudayaksa mengganti pola permainan dengan memasukkan Roken Tampubolon dan Mandacingi menggantikan Andik Vermansyah serta Adit Gigis.
Roken hampir saja menambah keunggulan di menit ke-88 setelah menerima umpan lambung dari Rudi N. R.
Ia berhasil lolos dari kawalan pemain belakang PSMS dan berhadapan satu lawan satu dengan Reky Rahayu. Namun, sepakannya mampu dibaca dengan baik oleh kiper PSMS.
Hingga peluit panjang dibunyikan, skor 2-0 untuk keunggulan Garudayaksa FC tak berubah.
Hasil ini membuat PSMS Medan gagal memanfaatkan laga kandang untuk menambah poin di klasemen sementara Grup 1 Pegadaian Championship.
(Cr29/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
| Raih Hasil Buruk dalam 4 Laga Terakhir, Fans Soroti Ketajaman PSMS Medan dan Minta Perubahan |
|
|---|
| Tahan Imbang PSMS 1-1, PSPS Pekanbaru Pulang dengan Rasa Syukur |
|
|---|
| Kehilangan Fokus Jadi Faktor PSMS Medan Harus Puas Berbagi Poin dengan PSPS Pekanbaru |
|
|---|
| Gol Vitor Barata Selamatkan PSMS dari Kekalahan Kontra PSPS Pekanbaru, Laga Berakhir Skor 1-1 |
|
|---|
| PSMS Medan Mendominasi Namun Tumpul, Skor Kacamata Akhiri Babak Pertama Kontra PSPS Pekanbaru |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/PSMS-VS-GARUDAYAKSA-FC-Pesepakbola-PSMS-Medan-saling-berebut.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.