Media Belanda Soroti Pemecatan Patrick Kluivert, Dicap Pelatih Gagal Berulang Dipecat

Di bawah kepemimpinannya, beberapa pemain, termasuk beberapa pemain Eredivisie, telah berkomitmen untuk Indonesia. 
Penggantinya belum diumumkan. Belum jelas juga apa yang akan dilakukan Kluivert selanjutnya.

PSSI, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Kluivert atas beberapa bulan terakhir. 

"Kami ingin berterima kasih kepada Pelatih Patrick Kluivert dan timnya atas dedikasi dan profesionalisme mereka. Semangat dan kehadiran mereka di Indonesia akan selalu dikenang dengan penuh hormat, dan kami mendoakan yang terbaik bagi mereka di masa depan." 

Patrick Kluivert tak lagi jadi pelatih timnas Indonesia

Patrick Kluivert bukan lagi pelatih timnas Indonesia, lapor De Telegraaf , mengutip sumber di negara Asia tersebut. Laporan tersebut menyatakan bahwa kontrak kerja keduanya telah diputus berdasarkan kesepakatan bersama.

Kluivert gagal lolos ke Piala Dunia bersama Indonesia. Manajer asal Belanda ini berhasil mencapai babak play-off untuk memperebutkan tempat di Piala Dunia, tetapi finis di posisi terakhir di grup mini bersama Arab Saudi dan Irak.

Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) awalnya ingin memperpanjang kontrak Kluivert, meski ia tidak ikut Piala Dunia, namun tekanan dari media dan suporter begitu tinggi sehingga diputuskan untuk mengakhirinya.

Kluivert bukan satu-satunya yang meninggalkan timnas nusantara. Asistennya Danny Landzaat, Gerald Vanenburg, dan Alex Pastoor juga akan hengkang bersama Kluivert.

Ada kemungkinan asosiasi akan mencari pelatih Belanda baru.

Tim nasional sepak bola Indonesia memiliki banyak pemain keturunan Belanda.

Secara total, Kluivert yang berusia 49 tahun baru memimpin timnas selama delapan pertandingan. 

Sebelumnya, ia sempat melatih Curaçao dan Adana Demirspor, di antara klub-klub lainnya. 

Tammat, Pemecatan Berulang

Sebelumnya, media asal Belanda, Sportnieuws menjelaskan bahwa bisa saja karir Patrick Kluivert sebagai pelatih kepala tamat.

Pasalnya, tidak ada perubahan berarti saat memimpin timnas Curacao dan Adana Demirspor.

Dua tim tersebut berakhir dengan pemecatan dan berpeluang kembali terulang di timnas Indonesia.