Timnas
FAM Tetap Tak Terima Putusan FIFA, Masih Ngotot soal Legalitas 7 Pemain Naturalisasi Malaysia
FAM menegaskan bahwa pihaknya menolak keras kesimpulan FIFA yang menyebut adanya unsur pemalsuan dokumen
TRIBUN-MEDAN.com - Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) tetap tak terima putusan FIFA yang menganggap tujuh pemain naturalisasinya palsu, meski sudah dibongkar asal kelahiran kakek/nenek semua pemainnya.
FAM mengeluarkan pernyataan resmi melalui laman mereka pada Selasa (7/10/2025), menanggapi alasan di balik keputusan Komite Disiplin FIFA yang sebelumnya menyatakan FAM bersalah dalam kasus dugaan pemalsuan dokumen data kelahiran kakek-nenek pemain naturalisasi.
FAM menegaskan bahwa pihaknya menolak keras kesimpulan FIFA yang menyebut adanya unsur pemalsuan dokumen dalam proses naturalisasi tujuh pemain warisan Malaysia.
Baca juga: 16 Saksi Dipanggil KPK Hari Ini Kasus Korupsi Jalan di Sumut, Pemeriksaan Massal Termasuk Wali Kota
FAM juga menegaskan bahwa seluruh proses administrasi dan dokumen kelayakan para pemain telah disusun dan disahkan sesuai prosedur resmi yang berlaku.
“Segala dokumentasi dan penyerahan berkaitan kelayakan pemain telah disediakan, disahkan, dan diuruskan sepenuhnya oleh FAM mengikut prosedur yang ditetapkan."
"Pada setiap masa, para pemain bertindak dengan penuh niat baik, bergantung sepenuhnya kepada proses pengesahan dan pendaftaran yang dijalankan oleh FAM,” lanjut pernyataan itu.
Baca juga: TERNYATA FAM Memang Menipu, FIFA Bongkar Kelahiran 7 Pemain Naturalisasi Malaysia
Badan sepak bola tertinggi Malaysia tersebut menilai bahwa tuduhan FIFA telah menimbulkan citra negatif yang tidak berdasar terhadap federasi dan para pemain.
"FAM tetap mempertahankan kepentingan bola sepak negara, melindungi hak para pemain, serta memastikan proses ini berjalan dengan telus dan mengikut peraturan,” tegas FAM.
Sebagai langkah lanjutan, FAM berjanji akan memperjuangkan kasus tersebut dan membersihkan nama mereka di mata dunia.
FIFA sendiri telah memberikan tenggat waktu kepada FAM untuk memberikan jawaban resmi atas alasan keputusan yang dijatuhkan dalam waktu tiga hari.
Setelah itu, FAM masih memiliki lima hari tambahan untuk mengajukan banding secara resmi ke Komite Banding FIFA.
Baca juga: SOSOK Ahmad Al Ali Wasit Laga Arab Saudi Vs Timnas Indonesia, Tak Untungkan Tuan Rumah?
FIFA Sanksi FAM dan 7 Pemain Naturalisasinya
FIFA resmi menyatakan bahwa FAM bersalah karena memalsukan data kelahiran kakek-nenek tujuh pemain naturalisasi mereka.
Sanksi tersebut diumumkan setelah FIFA melakukan penyelidikan mendalam terhadap dokumen yang diajukan FAM dalam proses perpindahan federasi sejumlah pemain.
Hasilnya, ditemukan adanya manipulasi data resmi, terutama pada dokumen yang digunakan untuk membuktikan garis keturunan pemain agar memenuhi syarat naturalisasi.
Sebelumnya, FIFA telah menjatuhkan denda dan sanksi administratif kepada FAM pada Jumat (26/9/2025). Badan sepak bola dunia itu juga memberi waktu 10 hari kepada FAM untuk mengajukan banding atas keputusan tersebut.
Namun, hasil penyelidikan lanjutan justru memperkuat dugaan adanya pelanggaran serius dalam proses administrasi pemain naturalisasi Malaysia.
Melalui pernyataan resmi yang dirilis pada Selasa (7/10/2025) dini hari WIB, FIFA menegaskan bahwa FAM terbukti melakukan kecurangan dengan cara memalsukan data kelahiran kakek-nenek tujuh pemain naturalisasi yang diajukan kepada federasi dunia.
Adapun tujuh pemain yang terlibat dalam kasus ini adalah:
- Gabriel Felipe Arrocha
- Facundo Tomas Garces
- Rodrigo Julian Holgado
- Imanol Javier Machuca
- Joao Vitor Brandao Figueiredo
- Jon Irazabal Iraurgui
- Hector Alejandro Hevel
FIFA menegaskan bahwa FAM dan 7 pemain naturalisasi mereka melanggar Pasal 22 Kode Disiplin FIFA karena menggunakan dokumen palsu dalam proses naturalisasi dan perpindahan asosiasi.
Dalam hasil penyelidikan yang dipublikasikan secara resmi, FIFA menemukan bahwa tidak satu pun kakek-nenek dari ketujuh pemain tersebut lahir di Malaysia, seperti yang tercantum dalam berkas pengajuan FAM.
Sebaliknya, mereka berasal dari berbagai negara seperti Spanyol, Argentina, Brasil, hingga Belanda.
Salah satu kasus yang paling menonjol adalah dokumen milik bek Deportivo Alaves, Facundo Garces.
Dalam berkas yang diajukan FAM kepada FIFA pada Juni 2025, disebutkan bahwa kakeknya, Carlos Rogelio Fernandez, lahir di Penang, Malaysia.
Namun, hasil penyelidikan FIFA menemukan adanya ketidaksesuaian data antara dokumen tersebut dengan catatan resmi.
Berdasarkan akta kelahiran asli, Carlos Rogelio Fernandez sebenarnya lahir di Santa Fe, Argentina, bukan di Malaysia sebagaimana diklaim dalam berkas FAM.
FIFA menilai kasus ini sebagai pelanggaran berat terhadap prinsip kejujuran dan integritas kompetisi, serta menjadi masalah serius dalam upaya menjaga keabsahan proses naturalisasi pemain di tingkat internasional.
Akibat pelanggaran tersebut, FIFA menjatuhkan sanksi berat kepada FAM dan para pemain yang terlibat.
Setiap pemain dikenai denda sebesar 2.000 CHF atau sekitar Rp41,8 juta, disertai larangan bermain selama 12 bulan di level internasional.
Sementara itu, FAM sebagai federasi turut diganjar denda 350 ribu CHF, setara dengan Rp7,3 miliar, atas keterlibatan langsung dalam pemalsuan dokumen dan kegagalan menjalankan proses verifikasi sesuai regulasi FIFA.
Meski demikian, FIFA belum mengumumkan keputusan terkait kemungkinan pembatalan hasil pertandingan Kualifikasi Piala Asia 2027 yang melibatkan Malaysia.
Hal ini lantaran mayoritas pemain yang dimaksud baru memperkuat tim nasional pada ajang tersebut, yang berlangsung pada periode Maret hingga Juni 2025.
Kasus ini menjadi tamparan keras bagi FAM, yang dalam beberapa tahun terakhir gencar menjalankan program naturalisasi pemain untuk memperkuat tim nasional Malaysia.
Imbas sanksi dari FIFA juga merembet hingga ke level klub, baik di kompetisi domestik Malaysia maupun di luar negeri.
Di dalam negeri, Malaysian Football League (MFL) mengambil langkah tegas dengan menjatuhkan skors selama masa hukuman berlaku kepada tiga pemain Johor Darul Takzim (JDT), yakni Joao Figueiredo, Jon Irazabal, dan Hector Hevel.
Tak berhenti di situ, efek domino juga dirasakan sejumlah klub luar negeri yang diperkuat pemain naturalisasi Malaysia lainnya.
Mereka adalah Facundo Tomas Garces (Deportivo Alaves, Spanyol), Imanol Javier Machuca (Velez Sarsfield, Argentina), Rodrigo Julian Holgado (America de Cali, Kolombia), serta Gabriel Felipe Arrocha (Unionistas, Spanyol).
Salah satu yang langsung terkena dampak adalah Facundo Tomas Garces, yang terlihat absen saat Deportivo Alaves kalah 0-1 dari Mallorca dalam lanjutan La Liga, 27 September 2025 lalu.
Dengan keputusan FIFA yang telah bersifat final, Alaves dipastikan harus kehilangan Garces selama 12 bulan ke depan, sebuah kehilangan besar mengingat sang bek menjadi andalan di lini belakang klub tersebut sejak awal musim.
(Tribun-Medan.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
| 7 Pemain Bodong Timnas Malaysia Minta Ganti Rugi, Gandeng Pengacara Luar Negeri Menuntut FAM |
|
|---|
| RANKING FIFA Terbaru di Negara ASEAN, Thailand dan Malaysia Meroket, Indonesia Menurun |
|
|---|
| TERNYATA FAM Memang Menipu, FIFA Bongkar Kelahiran 7 Pemain Naturalisasi Malaysia |
|
|---|
| FIFA yang Sanksi Malaysia, Johor Darul Ta'zim Justru Blokir Akses Pengunjung Indonesia |
|
|---|
| Malaysia Disanksi FIFA, Pertemuan Presiden Prabowo dengan Gianni Infantino Dicurigai |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Timnas-Malaysia-selebrasi-menang.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.