Sumut Terkini

Pria Bertopeng Guy Fawkes Tuntut Pesangon Ratusan Buruh yang di PHK Inalum Segera Dibayar

Seorang pria berbadan gempal meneriaki para demonstran dan meminta agar aksi penutupan jalan itu tidak dilakukan.

|
Penulis: Alif Al Qadri Harahap | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/ALIF
Pria bertopeng lakukan aksi unjukrasa di depan gedung PT Inalum, Kuala Tanjung, Sei Suka, Kabupaten Batubara, Kamis (23/10/2025) meminta agar pesangon ratusan karyawan yang di PHK segera di dibayarkan 

TRIBUN-MEDAN.COM, LIMAPULUH- Aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh seorang pria misterius menggunakan topeng di halaman PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum), Kuala Tanjung, Sei Suka, Kabupaten Batubara berjalan ricuh, Kamis (23/10/2025).

Kericuhan terjadi setelah Seorang demonstran melakukan aksi unjuk rasa di tengah jalan sehingga menutup akses jalan dari bus karyawan milik PT Inalum

Seorang pria berbadan gempal meneriaki para demonstran dan meminta agar aksi penutupan jalan itu tidak dilakukan.

Adu mulut dan saling dorong tak dapat terelakan, sehingga pria berbadan gempal tersebut diamankan oleh petugas dan dibawa kedalam areal perkantoran PT Inalum.

Ungkap Mr. K, pria bertopeng aksi ini harusnya merupakan aksi yang berjalan damai.

Di mana, aksi ini adalah aksi mulia yang meminta agar PT Inalum membayarkan pesangon para buruh yang sudah di PHK. 

"Hari ini kami melakukan aksi demonstrasi di depan gedung PT Inalum kami meminta agar PT Inalum membayarkan pesangon para buruh yang sebelumnya sudah di PHK dan sampai saat ini belum ada menerima hak mereka," ungkap Mr. K, pria bertopeng.

Katanya, para pejabat yang melakukan PHK terhadap ratusan buruh tersebut kini masih berada di PT Inalum

"Mereka masih duduk di atas sana dalam gedung, dengan jabatan-jabatan mereka namun mereka tidak melihat para buruh yang di PHK masih meminta haknya yang belum dibayarkan oleh PT Inalum," tegasnya.

Katanya, ada ratusan buruh yang saat ini masih belum mendapatkan pesangon dengan total rupiah yang beragam. 

"Mereka dipecat dari perusahaan yang di mana perusahaan itu adalah anak dari kokalum yang merupakan koperasi karyawan Inalum. Sehingga, kami menyebutkan kokalum adalah kongkalikong Inalum," katanya.

Katanya, alasan PHK tersebut dikarenakan perusahaan yang dikelola oleh kokalum mengalami kegagalan, sehingga ada sekitar 300 lebih karyawan yang belum dibayarkan pesangonnya. 

"Selama PT Inalum tidak membayarkan pesangonnya, maka dari itu kami juga akan berdiri di sini untuk memperjuangkan pesangon itu," pungkasnya.

Hingga aksi selesai, tidak satupun perwakilan dari PT Inalum menjumpai para demonstran.

(cr2/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved