Sumut Terkini

Bupati Tapteng Masinton Pasaribu Bagikan Tips Capai Puncak Makam Papan Tinggi di Barus

Ditemui saat menuruni tangga Makam Papan Tinggi, Masinton terlihat hanya mengenakan sendal jepit. 

Penulis: Azis Husein Hasibuan | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/AZIS
TURUN MAKAM SYEKH MAHMUD - Bupati Tapteng Masinton Pasaribu usai menuruni tangga makam Syekh Mahmud di Barus, Selasa (21/20/2025). Ia pun berbagi tips saat untuk mencapai puncak Makam Papan Tinggi.  

‎TRIBUN-MEDAN.com, TAPTENG - Bupati Tapanuli Tengah (Tapteng) Masinton Pasaribu berbagi tips saat menaiki Makam Papan Tinggi, Barus.

‎Masinton ikut naik ke tempat dimakamkannya Syekh Mahmud.

‎Naiknya Masinton ke Makam Papan Tinggi ini merupakan bagian dari kunjungan kerja Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.

‎Makam Papan Tinggi adalah kompleks pemakaman kuno di atas bukit di Desa Penanggahan, Kecamatan Barus, Tapanuli Tengah, yang merupakan jejak sejarah penyebaran Islam di Indonesia.

‎Kompleks ini berisi makam para ulama, salah satunya adalah Makam Syekh Mahmud, yang diyakini sebagai salah satu penyebar Islam pertama di Nusantara.

‎Untuk mencapainya, pengunjung harus mendaki ratusan anak tangga, dan dari puncak akan disuguhi pemandangan yang indah.

Ditemui saat menuruni tangga Makam Papan Tinggi, Masinton terlihat hanya mengenakan sendal jepit. 

Ia pun memulai cerita berbagi tips saat menaiki makam Syekh Mahmud. 

"Kata pemandu, tips menaiki tangga Makam Papan Tinggi, jangan berpikir cepat sampai, tapi upayakanlah untuk cepat sampai," ucap Masinton sambil tertawq kepada Tribun-medan.com

Apa yang disampaikan Masinton agaknya memang cukup terbukti. 

Saat menaiki tangga, Masinton terlihat beberapa kali berhenti sembari beristirahat di pos persinggahan. 

Diketahui, ada tiga pos persinggahan untuk mencapai untuk mencapai puncak Makam Papan Tinggi. 

Masinton terpantau beberapa kali beristirahat termasuk di pos satu. 

Ia pun termasuk orang yang belakangan sampai di Makam Papan Tinggi dibandingkan rombongan Cak Imin. 

"Jadi filosofinya, alon-alon asal klakon. Pelan-pelan yang penting sampai," kata Masinton. 

(ase/ Tribun-medan.com) 

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved