Uskup Emeritus Meninggal Dunia
Uskup Emeritus Mgr Alfred Gonti Pius Datubara Wafat, Misa Requim Hari Ini di Gereja Katedral Medan
Setelah tiba, jenazah Mgr Pius Datubara disambut di Gereja Katedral Medan pada pukul 13.30 WIB.
Penulis: Maurits Pardosi | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN- Keuskupan Agung Medan telah menyampaikan informasi resmi terkait wafatnya Uskup Emeritus Mgr Alfred Gonti Pius Datubara, Jumat (17/10/2025).
"Telah menghadap kepada Allah Bapa di Surga, Mgr. Alfred Gonti Pius Datubara, OFMCap, Uskup Agung Emeritus Medan, pada Jumat, 17 Oktober 2025, pukul 09.13 WIB, di Rumah Sakit St. Elisabeth Medan," demikian keterangan pihak Keuskupan Agung Medan yang diperoleh tribun-medan.com, Jumat (17/10/2025).
Mgr Pius Datubara tutup usia 91 tahun hari ini, Jumat (17/10/2025).
"Usianya 91 tahun. Ia lahir pada tanggal 12 Februari 1934 dan wafat pada tanggal 17 Oktober 2025," lanjutnya.
Diinformasikan, jenazah uskup tersebut akan diberangkatkan dari RS Santa Elisabeth menuju Gereja Katedral Medan pada pukul 13.30 WIB.
"Jenazah diberangkatkan dari Rumah Sakit St. Elisabeth ke Gereja Katedral pukul 13.00 WIB," tuturnya.
Setelah tiba, jenazah Mgr Pius Datubara disambut di Gereja Katedral Medan pada pukul 13.30 WIB.
Selanjutnya, misa requiem akan berlangsung pada pukul 18.00 WIB.
"Ibadat penyambutan jenazah di Gereja Katedral: 13.30 WIB. Misa requiem diselenggarakan pada Jumat, 17 Oktober 2025 pukul 18.00 WIB," lanjutnya.
Jenazah akan disemayamkan di Gereja Katedral Medan hingga hari Minggu (19/10/2025).
"Disemayamkan di Gereja Katedral Medan pada Jumat (17/10/2025) hingga Minggu (19/10/2025. Perayaan Ekaristi dan semua acara untuk penghormatan akan diinformasikan kemudian," tuturnya.
Pius Datubara ditahbiskan sebagai imam pada tanggal 22 Februari 1964 oleh Uskup Agung Medan saat itu, Antoine Henri van den Hurk.
Ia terpilih menjadi Uskup Auksilier Medan dengan gelar Uskup Tituler Novi pada 5 April 1975.
Ia ditahbiskan menjadi Uskup pada 29 Juni 1975 oleh Uskup Agung Semarang, Justinus Kardinal Darmojuwono.
Bertindak sebagai uskup ko-konsekrator pada saat itu, Uskup Agung Medan, Antoine Henri van der Hurk, dan Uskup Padang, Raimundo Cesare Bergamin.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Uskup-Agung-Medan-Mgr-Kornelius-Sipayung-mendoakan-uskup.jpg)