Sumut Terkini
Antisipasi Keracunan MBG, Pemprov Akan Menerbitkan Sertifikat SLHS ke Seluruh SPPG di Sumut
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Regional Sumut T. Agung Kurniawan mengatakan, saat ini ada 322 SPPG di Sumut dengan target 1.742 unit.
Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/ANISA
Kahiyang Ayu saat membagikan makan siang bergizi gratis di SDN 064979 Jalan Setia Budi Kecamatan Medan Sunggal, Kamis (19/12/2024). Untuk mencegah terjadinya keracunan MBG, Pemprov akan terbitkan SLHS di seluruh SPPG di Sumut.
TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN- Pemerintah Provinsi Sumut akan memperketat monitoring dan memperkuat penerapan Sertifikasi Laik Higien Sanitasi (SLHS) di seluruh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Sumut.
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Regional Sumut T. Agung Kurniawan mengatakan, saat ini ada 322 SPPG di Sumut dengan target 1.742 unit.
Agung menjelaskan proses pemberian MBG di Sumut akan dilakukan bertahap begitupun dengan pembangunan SPPG di Sumut.
"Sejauh ini hanya ada satu masalah MBG di SMA Asahan namun bukan keracunan hanya makanannya terkontaminasi. Untuk itu Kami bersama pemprov akan mengadakan sertifikat SLHS yang akan dikeluarkan Dinkes Sumut," jelasnya, Kamis (2/10/2025).
Dikatakannya diadakannya sertifikat SLHS untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Sehingga perlu adanya kolaborasi dari berbagai pihak.
"Untuk mencegah hal-hal yang tidak kita inginkan kita perlu kolaborasi, bersama-sama menyukseskan program ini. Untuk teknisnya bisa langsung tanyakan ke Dinkes Sumut karena sertifikat SLHS mereka yang akan mengeluarkan,” kata Agung.
Mnanggapi hal itu, Sekretaris Dinas Kesehatan, Hamid Rijal menyebutkan SLHS menjadi syarat wajib bagi SPPG sebagai dapurnya program MBG saat ini.
"Oleh karena itu, Pemprov Sumut akan memperketat penerbitan sertifikat ini," jelasnya.
Dikatakannya, Pemprov Sumut juga akan melakukan monitoring terhadap kedaluarsa, cara pengelolaan, kesehatan karyawan SPPG, packing dan distribusi makanan dan minuman MBG.
“Untuk makanan dan minuman, kita akan melakukan uji sampel saat masih di dapur dan juga setelah sampai ke penerima manfaat, kita juga akan memonitor kesehatan yang bekerja, mereka harus dipastikan tidak dalam keadaan sakit yang menular,”jelsnya.
Diterangkannya, Sampel yang diuji kemudian akan dikirim ke laboratorium kesehatan milik Kementerian Kesehatan dan juga Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Pemprov Sumut.
"Pengujian ini juga akan menjadi indikator untuk penerbitan SLHS untuk SPPG. Kita akan kirim sampelnya kedua lab, lab milik Kemenkes di sini dan juga Labkesda kita sendiri, kita ingin memastikan tidak ada bahan kimia, bakteri, atau virus berbahaya mengkontaminasi makanan MBG,” terangnya.
(Cr5/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Berita Terkait: #Sumut Terkini
| Ketua DPRD Karo Soroti Kasus Raibnya Saldo Nasabah Bank Plat Medan, Iriani: Usut Tuntas |
|
|---|
| Kantongi Sabu, Seorang Pria Diamankan di Terminal Berastagi |
|
|---|
| Gegara tak ada ASN Minat Jadi Dewan Pengawas PD Pasar Horas, Panitia Seleksi Perpanjang Pendaftaran |
|
|---|
| Buka Indonesia Horse Racing Sumut Cup Seri I Tahun 2025, Bupati Taput Sampaikan Hal Ini |
|
|---|
| Mantan Kadishub Siantar Julham Situmorang Dituntut 4 Tahun 6 Bulan Pungli Retribusi Parkir |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Kahiyang-Ayu-saat-membagikan-makan-siang-bergizi-gratis.jpg)