Sumut Terkini
Gelontorkan 15.700 Ton Beras Lewat Operasi Pasar, Gubsu Bobby: Warga Bisa Beli Harganya Rp 13.100
Beras tersebut akan dijula melalui program operasi pasar dengan harga maksimal Rp 13.100
Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Ayu Prasandi
TRIBU-MEDAN.COM,MEDAN- Pemerintah Provinsi Sumut bersama Badan Urusan Logistik (Bulog) akan menggelontarkan 15.700 ton beras murah dalam waktu dekat.
Beras tersebut akan dijula melalui program operasi pasar dengan harga maksimal Rp 13.100
Gubernur Sumut Bobby Nasution mengatakan dijulanya beras dengan harga maksimal Rp 13.100, satu diantara cara untuk mengintervensi dan mengendalikan harga beras di pasaran, sehingga harga beras kembali normal dan terjangkau masyarakat.
Bobby Nasution mengatakan, melalui operasi pasar di seluruh kabupaten/kota secara serentak, diharapkan masyarakat tidak lagi mengeluhkan mahalnya harga bahan pokok.
"Jadi gambaran umumnya saya sampaikan, ada 15.700 ton beras yang akan dibagikan untuk intervensi pasar dari Bulog. Bisa dijual dengan harga maksimal Rp13.100. Kita sudah ada MoU dengan Bulog untuk operasi pasar ini," ujar Bobby dalam keterangan tertulis yang dilihat, Minggu (24/8/2025).
Dikatakannya, pihak Bulog akan menargetkan adanya operasi pasar di tiap daerah kabupaten/kota se-Sumut, setiap bulan.
Untuk itu, kata Bobby, para kepala daerah bisa segera menyiapkan skema membuka pasar murah di beberapa tempat.
"Kalau masing-masing ambil 500 ton, sudah bisa kita operasi pasar. Kita buat serentak sekaligus di seluruh daerah. Tinggal untuk skemanya, ada kerja sama atau MoU antara Pemkab/Pemko dengan Bulog," jelas Bobby.
Bobby juga membahas alasan beberapa komoditi mengalami kenaikan harga, padahal produksinya dari Sumut.
"Penyebabnya antara lain karena hasilnya didistribusikan ke luar provinsi seperti Riau dan Aceh. Sehingga kebutuhan di Sumut sendiri mengalami kekurangan," jelasnya.
Terpisah, Pimpinan Wilayah Perum Bulog Sumut Budi Cahyanto pun menilai, program ini bisa mempercepat penyaluran beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ke masyarakat. Secara otomatis juga akan mampu membuat harga lebih stabil.
Dikatakannya, penyaluran juga dilakukan melalui pengecer di pasar rakyat, Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, gerai pangan binaan pemerintah daerah, BUMN yang bergerak di bidang pangan, Koperasi/gerai Instansi pemerintah lainnya, Rumah Pangan Kita (RPK) serta swalayan/toko ritel modern.
"Dengan memaksimalkan penyaluran beras SPHP itu, membuat target 600 ton per hari, sudah terealisasi untuk mempercepat sampai ke masyarakat," ucapnya.
(Cr5/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
| Bertemu Tetua Adat Selama 2 Jam, Bobby Sepakat TPL Ditutup: Surat Rekomendasi Paling Lama Seminggu |
|
|---|
| Tahun 2026, Dinas PRKP Siantar Pakai Eks-Rumah Singgah Covid-19 Sebagai Kantor Baru |
|
|---|
| Akademisi Asia Tenggara Bedah Geopolitik Presiden Prabowo dalam Seminar Internasional di UINSU |
|
|---|
| Polres Tanah Karo Terbitkan Informasi DPO Pelaku yang Terlibat Dalam Pembunuhan Warga Nias |
|
|---|
| Warga Miskin di Deli Serdang Bingung Setelah Disuruh Mundur jadi PKH |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Sejumlah-pekerja-sedang.jpg)