23 Ribu Lebih Warga Siantar Nikmati Cek Kesehatan Gratis, Dinkes Ajak yang Lainnya

TRIBUN-MEDAN.com, SIANTAR - Dinas Kesehatan Kota Pematangsiantar mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk menikmati Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) yang disediakan pemerintah lewat puskesmas di kecamatan masing-masing. Per hari ini, Senin (22/9/2025) sudah 23.411 warga menikmati layanan ini. 

Kabid Kesehatan Masyarakat pada Dinas Kesehatan Kota Pematangsiantar, dr Fitri Sari Saragih menyampaikan bahwa pihaknya sangat berharap kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan terus meningkat, terutama lewat upaya-upaya deteksi dini berupa pemeriksaan kesehatan gratis. 

Apalagi kata Fitri, PKG merupakan bagian dari program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, yang mana dituangkan lewat Keputusan Menkes RI No.HK.01.07/MENKES/33/2025 Tentang Petunjuk Teknis Pemeriksaan Kesehatan Gratis untuk Hari Ulang Tahun. 

“Sebanyak 23.411 warga kita telah menikmati layanan Pemeriksaan Kesehatan Gratis ini. Kita sendiri untuk Kota Pematangsiantar memiliki sasaran 279.198 orang,” ujar Fitri. 

Fitri mengakui banyak masyarakat masih khawatir apabila kesehatannya diperiksa. Padahal deteksi dini adalah hal yang paling baik sesuai dengan prinsip “mencegah lebih baik daripada mengobati”.

“Kesehatan juga merupakan visi-misi dari Bapak Wali Kota Wesly Silalahi yaitu Siantar Cerdas, Sehat, Kreatif dan Selaras (CS Keras). Aspek kesehatan adalah bagian penting dalam cita-cita bapak wali kota,” ujarnya. 

Bagi masyarakat yang ingin memeriksakan kesehatannya, ajak Fitri, bisa dimulai dengan mengunduh Aplikasi SATUSEHAT lewat handphone masing-masing untuk mendaftar dan memilih jadwal pemeriksaan pemeriksaan. 

Hubungi WhatsApp Chatbot: Alternatifnya, kirim pesan ke WhatsApp Kemenkes di 0811-10-500-567 atau 0812-788-788-12, lalu pilih menu 'Cek Kesehatan Gratis'.

Di dalam aplikasi tersebut nantinya masyarakat akan mengisi kuesioner skrining mandiri. Hal ini merupakan pra-kedatangan bagi masyarakat sebelum melakukan pemeriksaan kesehatan gratis di puskesmas masing-masing. 

“Skrining merupakan hal penting untuk mengetahui apakah kesehatan masyarakat itu dipengaruhi oleh keluarga atau orang-orang di sekitarnya,” ujar Fitri. (*)