Berita Viral

SELENGKAPNYA Perubahan Tim Pengacara Nadiem Makarim: Hotman Paris Hutapea Dicoret, Ini Alasannya!

Hotman Paris mundur dari pengacara Nadiem saat Kejagung Selidiki Investasi Telkomsel di GoTo: Direksi Ramai-ramai Mundur, Termasuk CEO Patrick Walujo.

Editor: AbdiTumanggor
istimewa
NADIEM MAKARIM: Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim, tidak menggunakan jasa Hotman Paris lagi sebagai pengacaranya. 

Ia memiliki firma hukum sendiri, Ail Amir & Associates Law Firm, dan pernah menangani berbagai kasus penting serta klien-klien ternama di Indonesia.

Status Kasus dan Proses Persidangan

Sebagaimana diketahui, kasus dugaan korupsi pengadaan Chromebook ini telah memasuki tahap penuntutan setelah berkas perkara dilimpahkan ke Jaksa Penuntut Umum Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat pada 10 November 2025.

Nadiem dan tiga tersangka lainnya menunggu proses penyusunan surat dakwaan sebelum disidangkan di Pengadilan Tipikor Jakarta.

Dalam kesempatan ini, Dodi juga membantah keterlibatan Nadiem dalam kasus dugaan korupsi pengadaan Google Cloud di Kemendikbud.

Menurut Dodi, penggunaan Google Cloud merupakan ranah pelaksana operasional di Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin), bukan tanggung jawab Nadiem sebagai Menteri.

Daftar Tersangka Kasus Chromebook

  • Sri Wahyuningsih (Direktur SD Direktorat PAUD Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbudristek 2020-2021)
  • Mulyatsyah (Direktur SMP Kemendikbudristek 2020)
  • Nadiem Makarim (Mantan Mendikbudristek)
  • Ibrahim Arief (Konsultan Perorangan Rancangan Perbaikan Infrastruktur Teknologi Manajemen Sumber Daya Sekolah).

////

Kejaksaan Agung Tengah Selidiki Investasi Telkomsel di GoTo: Direksi Ramai-ramai Mundur, Termasuk CEO Patrick Walujo

Di sisi lain, Kejaksaan Agung (Kejagung) tengah melakukan penyelidikan terkait investasi PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk melalui anak usahanya, PT Telkomsel Tbk, ke PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk.

Penyelidikan ini masih dalam tahap awal, di mana jaksa mengumpulkan bukti dan keterangan dari berbagai pihak untuk menyusun konstruksi hukum yang tepat.

  • Nadiem Makarim adalah pendiri Gojek yang kemudian perusahaan tersebut bergabung dengan Tokopedia menjadi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO). Namun, Nadiem sudah tidak menjadi pemegang saham pengendali di GOTO sejak merger dan tidak lagi terlibat dalam operasionalnya setelah menjabat sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek). Keterkaitan keduanya kini muncul karena penyelidikan dugaan korupsi pengadaan Chromebook di Kemendikbudristek yang sempat menggeledah kantor GOTO untuk mencari bukti terkait investasi Google ke Gojek dan hubungannya dengan pengadaan tersebut.
  • Hubungan pendiri: Nadiem adalah salah satu pendiri Gojek, yang kemudian merger dengan Tokopedia menjadi GOTO.
  • Keterlibatan pasca-merger: Nadiem sudah tidak memiliki saham pengendali di GOTO dan tidak terlibat dalam operasional perusahaan setelah menjadi menteri.
  • Hubungan hukum: Penyelidikan kasus korupsi pengadaan Chromebook di Kemendikbudristek berujung pada penggeledahan kantor GOTO oleh Kejaksaan Agung untuk mencari tahu apakah ada pengaruh dari investasi Google ke Gojek terhadap keputusan pengadaan tersebut.
  • Posisi perusahaan saat ini: GOTO menegaskan bahwa operasional perusahaan tidak pernah terkait dengan tugas Nadiem sebagai menteri dan perusahaan bersikap kooperatif dalam mendukung proses hukum yang berjalan. 

Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung, Anang Supriatna, menegaskan bahwa kasus ini bukan pengembangan dari kasus dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook yang menjerat mantan Menteri Nadiem Makarim, melainkan kasus yang berdiri sendiri dan masih dalam tahap penyelidikan.

Kronologi Investasi Telkomsel di GoTo

Investasi Telkomsel di GoTo dimulai pada November 2020 dengan pembelian obligasi konversi (convertible bond) tanpa bunga senilai US$150 juta di PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (AKAB), induk usaha Gojek.

Selanjutnya, Telkomsel menambah investasi sebesar US$300 juta setelah merger Gojek dan Tokopedia pada Mei 2021, sehingga total investasi mencapai US$450 juta atau sekitar Rp6,4 triliun berdasarkan kurs saat itu.

Pada saat investasi awal, GoTo belum melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Harga saham GoTo mengalami fluktuasi tajam, dari Rp338 per unit saat IPO pada April 2022, turun menjadi Rp122 per unit pada 2023, dan sempat menyentuh Rp61 per unit pada November 2025.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved