Berita Viral

Nasib Pilu Siswa SD Alami Kekerasan di Sekolah Akhirnya Meninggal di RS,MAR Ditendang Sering Dibully

Korban ditendang hingga menyebabkan sakit. Tak lama kemudian, korban dibawa ke rumah sakit. Sayangnya, korban meninggal.

|
Editor: Salomo Tarigan
Dok ilustrasi istimewa/tribunjateng
Ilustrasi perundungan atau bully di sekolah. Nasib pilu siswa SD negeri di Pekanbaru yang jadi korban perundungan oleh teman sekelasnya meninggal dunia 

"Awalnya, keluarga korban tidak ingin mengangkat persoalan ini, apalagi sampai menunjuk kuasa hukum," ujar kuasa hukum keluarga korban, Suroto, saat diwawancarai wartawan di Pekanbaru, Minggu.

Setelah mendapat masukan bahwa kejadian ini perlu diangkat agar ada evaluasi dari Pemerintah Kota Pekanbaru, pihak keluarga korban bersedia.

Pihak kuasa hukum memberikan bantuan hukum tanpa dipungut biaya sepeser pun.

Baca juga: Klasemen Terkini Liga Inggris, Ucai Arsenal dan Chelsea Menang, Man City Merana Dikalahkan Newcastle

Pihak keluarga telah menunjuk kuasa hukum dari Tim Advokat Pejuang Keadilan (TAPAK) Riau untuk mengusut kasus ini secara hukum.

"Awalnya keluarga korban tidak ingin mengangkat persoalan ini, apalagi sampai menunjuk kuasa hukum," ujar kuasa hukum keluarga korban, Suroto.

 

Namun, setelah mendapatkan masukan bahwa kejadian ini perlu diangkat untuk evaluasi dari Pemerintah Kota Pekanbaru, pihak keluarga akhirnya bersedia untuk melanjutkan proses hukum.

Suroto menegaskan bahwa pihaknya memberikan bantuan hukum tanpa dipungut biaya sepeserpun.

"Kita tidak ingin kejadian seperti ini terjadi lagi di sekolah-sekolah di Pekanbaru maupun di Riau," tambahnya.

 Kejadian bullying terhadap korban dilaporkan terjadi pada Kamis (13/11/2025) ketika korban dan teman-temannya sedang belajar kelompok di dalam kelas.

Tiba-tiba, salah satu murid berinisial FT menendang kepala korban.

Murid lain berinisial ARK melaporkan kejadian tersebut kepada wali kelas, namun wali kelas hanya menyuruh untuk menunggu.

 Sepulang sekolah, Muhammad menceritakan peristiwa tersebut kepada ibunya dengan penuh tangisan, mengungkapkan bahwa ia tidak ingin kembali ke sekolah akibat bullying yang dialaminya.

Lumpuh Otak

"Korban bercerita sambil menangis. Dia tidak mau sekolah lagi akibat bully tersebut," kata Suroto.

Kondisi kesehatan korban semakin memburuk keesokan harinya, diduga mengalami lumpuh otak.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved