Berita Viral
Pesan Terakhir Siswa SD Korban Bully Sebelum Meninggal, Ucap Kata Haru Tanda Perpisahan pada Ibunya
Siswa SD kelas 6 orban bully yang berinisial MAR meninggal dunia. Sebelum Meninggal, Ucap Kata Haru Tanda Perpisahan pada Ibunya
Setelah mendapat masukan bahwa kejadian ini perlu diangkat agar ada evaluasi dari Pemerintah Kota Pekanbaru, pihak keluarga korban bersedia.
Pihak kuasa hukum memberikan bantuan hukum tanpa dipungut biaya sepeser pun.
Pihak keluarga telah menunjuk kuasa hukum dari Tim Advokat Pejuang Keadilan (TAPAK) Riau untuk mengusut kasus ini secara hukum.
"Awalnya keluarga korban tidak ingin mengangkat persoalan ini, apalagi sampai menunjuk kuasa hukum," ujar kuasa hukum keluarga korban, Suroto.
Namun, setelah mendapatkan masukan bahwa kejadian ini perlu diangkat untuk evaluasi dari Pemerintah Kota Pekanbaru, pihak keluarga akhirnya bersedia untuk melanjutkan proses hukum.
Suroto menegaskan bahwa pihaknya memberikan bantuan hukum tanpa dipungut biaya sepeserpun.
"Kita tidak ingin kejadian seperti ini terjadi lagi di sekolah-sekolah di Pekanbaru maupun di Riau," tambahnya.
Kejadian bullying terhadap korban dilaporkan terjadi pada Kamis (13/11/2025) ketika korban dan teman-temannya sedang belajar kelompok di dalam kelas.
Tiba-tiba, salah satu murid berinisial FT menendang kepala korban.
Murid lain berinisial ARK melaporkan kejadian tersebut kepada wali kelas, namun wali kelas hanya menyuruh untuk menunggu.
Sepulang sekolah, Muhammad menceritakan peristiwa tersebut kepada ibunya dengan penuh tangisan, mengungkapkan bahwa ia tidak ingin kembali ke sekolah akibat bullying yang dialaminya.
Lumpuh Otak
"Korban bercerita sambil menangis. Dia tidak mau sekolah lagi akibat bully tersebut," kata Suroto.
Kondisi kesehatan korban semakin memburuk keesokan harinya, diduga mengalami lumpuh otak.
Korban mengungkapkan bahwa kepalanya ditendang oleh FT.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/ILUSTRASI-Bocah-SD-Korban-bully-dianiaya-kakak-kelas.jpg)