Ledakan di SMAN 72

PENJELASAN Terbaru Polisi soal Motif ABH Ledakkan SMAN 27 Jakarta, Aktifkan Bom Pakai Remote

Kepolisian akhirnya mengumumkan motif terduga pelaku meledakkan SMAN 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Jumat (7/11/2025) lalu.

Editor: Juang Naibaho
Kolase Tribunnews (TRIBUNJAKARTA.COM/GERALD LEONARDO AGUSTINO/Kompas TV)
LEDAKAN DI SMAN 72 - Suasana di masjid SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara, setelah insiden ledakan pada Jumat (7/11/2025). Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Iman Imanuddin mengatakan, motif terduga pelaku karena merasa kesepian dan tidak ada orang yang bisa diajak untuk curhat. 

Selanjutnya, ada pelaku penembakan massal di Gereja Charleston di Carolina Selatan, AS, pada tahun 2015 bernama Dylann Storm Roof.

Adapun dia merupakan sosok yang menganut ajaran supremasi kulit putih dan seorang neo Nazi.

Lalu, pelaku penembakan di Centre Culturel Islamique de Quebec, Kanada, pada tahun 2017 bernama Alexandre Bissonnette.

Serta, pelaku penembakan di masjid Christchurch, Selandia Baru, pada tahun 2019 yakni Brenton Tarrant.

Dua nama terakhir tertulis di senjata mainan yang dibawa ABH saat melakukan aksinya meledakkan masjid SMAN 72 Kelapa Gading.

Terakhir yakni pelaku penembakan massal di sebuah sekolah di Wisconsin, AS, bernama Natalie Lynn Rupnow pada tahun 2024.

Mayndra mengatakan dalam melakukan aksinya, ABH terinspirasi dari pelaku penembakan massal tersebut.

"Yang bersangkutan hanya mempelajari kemudian mengikuti beberapa tindakan ekstrimisme yang dilakukan. Bahkan, posenya dan beberapa simbol-simbol yang ditemukan sekadar menginspirasi."

"Artinya mengapa banyak sekali ideologi di sini tetapi tidak ada ideologi yang konsisten yang diikuti? Di sini menunjukkan bahwa, ini (pelaku penembakan) hanya inspirasi," jelasnya.

ABH Aktifkan Pakai Remote

Komandan Satuan (Dansat) Brimob Polda Metro Jaya, Kombes Henik Maryanto, turut membeberkan cara ABH meledakkan masjid SMAN 72 Kelapa Gading pada Jumat pekan lalu.

Ternyata, terduga pelaku merakit bomnya sendiri dan mengaktifkannya dengan menggunakan remote.

Sementara, beberapa material yang digunakan terduga pelaku yakni empat baterai AAA, remote, hingga potasium klorida.

Henik menuturkan potasium klorida itu digunakan sebagai bahan peledak. 

Selain itu, terduga pelaku turut memasukkan beberapa bahan lainnya seperti paku seng dan paku baja.

Henik menjelaskan bom tersebut meledak di dalam masjid SMAN 72 Kelapa Gading.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved