INI KLARIFIKASI Mantan Bupati Dharmasraya Terkait Video Viral: Bantah Dirinya Penyuka Sesama Jenis

Mantan Bupati Dharmasraya berinisial AG baru-baru ini menjadi sorotan setelah sebuah video viral yang memperlihatkan dirinya diamankan oleh warga di Kelurahan Air Tawar Barat, Kecamatan Padang Utara, Kota Padang, Sumatera Barat.

Ringkasan Berita:

• Kejadian Ini Memicu Berbagai Spekulasi dan Perbincangan Hangat di Media Sosial
• Mantan Bupati AG Tanggapi Video Viral
• AG Membantah Dirinya Melakukan Perbuatan Menyimpang
• AG Menilai Kejadian Viral Ini Akibat dari Kesalahpahaman
• Ia Mengimbau Masyarakat untuk Bijak dalam Menyaring Informasi

TRIBUN-MEDAN.COM - Kasus ini bermula pada Sabtu, 25 Oktober 2025, ketika resepsionis sebuah penginapan di kawasan Air Tawar Barat mendengar suara keributan dari dalam kamar yang ditempati AG.

Menurut keterangan Kapolsek Padang Utara, AKP Yuliadi, AG check-in sekitar pukul 12.00 WIB, dan sekitar pukul 13.00 WIB terdengar suara ribut dari dalam kamar tersebut.

Resepsionis kemudian menghubungi warga sekitar untuk membantu mengatasi situasi tersebut.

Warga yang datang menggedor pintu kamar, dan saat pintu dibuka, AG langsung meninggalkan penginapan.

Karena lari, warga mengejar dan akhirnya berhasil mengamankan AG yang sempat bersembunyi di halaman rumah warga.

Dalam video berdurasi 1 menit 19 detik yang viral, terlihat AG dipegang oleh dua orang warga sementara warga lain melakukan interogasi kepadanya.

Klarifikasi AG

Menanggapi video viral tersebut, AG memberikan klarifikasi resmi melalui sebuah video yang diterima oleh Tribun Padang pada Kamis, 30 Oktober 2025.

Dalam klarifikasinya, AG membenarkan bahwa dirinya adalah orang yang ada dalam video tersebut.

Namun, ia membantah keras narasi yang menyebutkan bahwa ia melakukan perbuatan menyimpang seperti yang diberitakan.

"Benar, orang dengan inisial AG yang ada dalam video tersebut adalah saya," ujar AG.

"Namun, terkait isi narasi dalam video itu tidak benar adanya, karena saya tidak pernah melakukan perbuatan seperti yang diberitakan dalam video tersebut," tambahnya.

AG menilai bahwa kejadian viral ini merupakan akibat dari kesalahpahaman yang disertai kalimat provokatif dari sekelompok orang yang kemudian menyebarluaskan rekaman tanpa izin dan tanpa konteks yang sebenarnya.