Berita Viral

TRAGISNYA Pembunuhan dan Pembakaran Jasad Sopir Truk: 3 Pelaku Sudah Ditangkap, Satu Masih Diburu

Seorang sopir truk bernama Asril Wahyudi, asal Sumatera Barat, ditemukan tewas mengenaskan setelah dibakar bersama kendaraannya.

Editor: AbdiTumanggor
VIA SRIPOKU
POLISI berhasil menangkap tiga dari empat pelaku yang diduga kuat terlibat dalam pembunuhan sopir truk. Ketiga pelaku yang telah diamankan adalah Adam Saputra (28), Agung Sanjaya (25), dan Redho Saputra (24), yang semuanya merupakan warga Desa Payalingkung, Kecamatan Lubuk Keliat, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan. Sementara satu pelaku lainnya berinisial I masih dalam pengejaran. (KOLASE SRIPOKU) 

TRIBUN-MEDAN.COM - Sebuah peristiwa tragis terjadi di Desa Seri Bandung, Kecamatan Tanjung Batu, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, pada Senin dinihari, 13 Oktober 2025.

Seorang sopir truk bernama Asril Wahyudi, asal Sumatera Barat, ditemukan tewas mengenaskan setelah dibakar bersama kendaraannya di sebuah kebun tebu.

Penangkapan Pelaku

Pihak kepolisian berhasil menangkap tiga dari empat pelaku yang diduga kuat terlibat dalam pembunuhan sadis ini.

Ketiga pelaku yang telah diamankan adalah Adam Saputra (28), Agung Sanjaya (25), dan Redho Saputra (24), yang semuanya merupakan warga Desa Payalingkung, Kecamatan Lubuk Keliat, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan.

Sementara satu pelaku lainnya berinisial I masih dalam pengejaran Kepolisian.

Motif Kejahatan

Kapolres Ogan Ilir, AKBP Bagus Suryo Wibowo, mengungkapkan bahwa motif utama pembunuhan ini adalah perampasan kendaraan truk milik korban.

Adapun pelaku Agung Sanjaya (25) disebut sebagai otak di balik kejahatan ini.

Kronologi Kejadian

Kejadian bermula pada Sabtu dini hari, 11 Oktober 2025, ketika Agung dihubungi oleh seorang saksi berinisial P yang menawarkan pekerjaan proyek pembangunan jembatan di Muara Kuang.

Agung kemudian mengajak ketiga rekannya untuk ikut serta, dan korban yang merupakan sopir truk ditugaskan untuk menjemput dan mengantar mereka ke lokasi proyek.

Sesampainya di lokasi, para tersangka bertemu dengan pemilik proyek, namun tidak terjadi kesepakatan terkait cara kerja dan sistem penggajian.

Karena tidak ada kecocokan, mereka memutuskan untuk pulang.

Dalam perjalanan pulang, rencana kejahatan mulai berubah.

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved