Berita Viral
KRONOLOGI Pegawai BUMN Tikam Istri Sendiri di Rumah, Setelah Bunuh Terduduk di Teras
Setelah membunuh sang istri, pelaku mencari informasi nomor telepon polisi dari sebuah grup WhatsApp.
TRIBUN-MEDAN.com - Berdasarkan kronologi sementara dari pihak kepolisian, suami tega bunuh istri sendiri, berujung teduduk di teras menunggu ditangkap.
Seorang pegawai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tega menusuk istrinya BW (52) hingga tewas di rumah Jalan Serayu, Kelurahan Panderejo, Kecamatan/Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur (Jatim), Senin (20/10/2025).
Setelah membunuh sang istri, pelaku mencari informasi nomor telepon polisi dari sebuah grup WhatsApp.
Ia pun langsung mengirimkan pesan yang mengaku telah membunuh sang istri.
"Tadi sekitar pukul 08.30 WIB, terduga pelaku ini mengirim pesan WhatsApp kepada salah satu personel Polresta Banyuwangi dari unit Laka. Isi pesannya adalah menyampaikan, bahwa ia ingin menyerahkan diri karena telah melakukan pembunuhan terhadap istrinya," kata Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Rama Samtama Putra.
Baca juga: Hakim Minta Pejabat Terima Uang Korupsi Jalan di Sumut Diusut, Ini Respons Kejati Sumut
Mendapat kabar itu, anggota Satlantas Polresta Banyuwangi meneruskan informasi ke Satreskrim.
Aparat langsung datang ke lokasi tempat pembunuhan untuk mencari tahu kebenarannya.
"Tim Resmob Polresta Banyuwangi bergerak menuju TKP, dan menemukan terduga pelaku berada di teras rumah dengan kondisi pintu terbuka," tutur Kapolresta.
Benar saja, saat itu polisi menemukan korban dalam keadaan terlentang di ruang makan. Dadanya bersimbah darah.
Mengetahui hal itu, tersangka langsung diamankan dan digelandang ke Mapolresta Banyuwangi.
Baca juga: PENGAKUAN Suretno, Pegawai PPPK Spontan Aniaya Guru SMAN 16 Palembang, Pernah Dibully Korban
Sementara, aparat menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengumpulkan berbagai barang bukti.
"Proses penyelidikan dan penyidikan akan dilakukan lebih lanjut," imbuh Rama.
Tersangka mengakui menusuk istrinya dengan pisau dapur.
Tusukan bersarang tepat di bagian dada korban hingga ia meninggal di lokasi.
"Saat ini jenazah korban sudah dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan autopsi," ucapnya.
Saat penusukan terjadi, lanjut Rama, kondisi rumah dalam keadaan sepi, anak-anak korban tengah bersekolah.
Diketahui, pasangan itu memiliki tiga orang anak.
Anak pertama berada di Malang untuk berkuliah.
Baca juga: SOSOK GDF, Pegawai PT Pegadaian Tega Tikam Istri di Banyuwangi, Pilih Serahkan Diri ke Polisi
Sementara anak kedua bersekolah di tingkat sekolah menengah kejuruan, dan anak bungsu bersekolah setingkat sekolah menengah pertama.
"Berdasarkan keterangan, anak-anak pasangan ini ada tiga orang, dan saat kejadian mereka sedang berada di luar rumah. Beberapa di antaranya sedang sekolah. Jadi, di rumah hanya ada pelaku dan korban," tandas Rama.
Sosok Pelaku dan Korban
Sosok berinisial GDF (41) seorang pegawai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang tega menusuk istrinya BW (52) hingga tewas di rumah Jalan Serayu, Kelurahan Panderejo, Kecamatan/Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur (Jatim), Senin (20/10/2025).
GDF bekerja sevagai pegawai di PT Pegadaian.
Sementara istrinya bekerja di Bank Central Asia (BCA) wilayah Banyuwangi.
Pasangan suami istri itu dikenal warga sebagai pasangan yang harmonis oleh para tetangga.
Hal ini diungkap Rosi, tetangga yang rumahnya bersebelahan dengan lokasi kejadian, mengaku tidak pernah mendengar pasangan tersebut cekcok.
Menurutnya, rumah mereka hanya terpisah gang kecil.
Jika adu mulut terjadi dengan suara-suara yang keras, besar kemungkinan suaranya sampai hingga rumah tetangga.
"Nggak pernah. Sampai pagi tadi pun nggak ada suara bertengkar. Tiba-tiba saja sudah ada polisi, sudah ramai. Saya baru tahu bahwa ada pembunuhan," kata Rosi, dikutip Tribunjatim.com
Rosi mengaku mengenal akrab korban BW.
Pada malam sebelum kejadian, ia sempat bertemu dalam sebuah kegiatan warga.
Saat itu, tidak ada hal yang berbeda yang Rosi lihat dari BW.
Semua terlihat normal seperti biasanya.
"Kemarin waktu pengajian ketemu. Ketemu, ya, biasa saja, nggak ada cerita apa-apa, Orangnya sibuk juga, jadi jarang ngobrol panjang," ucapnya.
Rosi bercerita, pasangan suami-istri itu sudah lama tinggal di rumah tersebut.
Sang istri warga asli lingkungan.
Sementara sang suami berasal dari kelurahan lain di Kecamatan Banyuwangi.
Menurut informasi, GDF (41) dan BW (52) menikah sekitar 2011. Sang suami perjaka sementara sang istri janda beranak dua. Dari pernikahan tersebut, mereka dikaruniai seorang anak.
"Jadi anaknya semua tiga. Yang pertama kuliah di Malang, yang kedua sekolah SMK, dan ketiga masih SMP. Yang tinggal di rumah ini dua anaknya, karena yang satu di Malang," tuturnya.
Rosi mengaku kaget dan sempat tak percaya apabila GDF membunuh BW. Sebab, mereka selama ini dikenal sebagai pasangan yang tak bermasalah.
"Baik-baik saja, nggak pernah ada masalah atau keributan. Sosialisasinya juga bagus, mereka orangnya baik," tutur dia.
Tak Ada Kabar Miring
Lurah Panderejo Much Safii mengatakan, kabar pembunuhan tersebut diterima sekitar pukul 09.30 WIB. Informasinya, korban ditusuk oleh suaminya hingga tewas.
Safii mengatakan, pasangan suami istri itu memiliki tiga orang anak. Anak pertama berkuliah di luar kota. Anak kedua sekolah setingkat SMK. Sementara anak ketiga masih duduk di bangku setingkat SMP.
Di rumah tersebut, mereka tinggal berempat bersama anak kedua dan bungsu. Belum ada informasi apakah saat pembunuhan terjadi, anak-anak itu berada di rumah atau di sekolah.
"Kasusnya saat ini tengah ditangani oleh pihak kepolisian," ujarnya.
Safii menjelaskan, jenazah korban telah dibawa ke RSUD Blambangan untuk ditangani lebih lanjut.
Menurut Safii, pasangan tersebut memiliki keseharian yang biasa-biasa saja. Ia tidak pernah mendengar adanya kabar miring tentang rumah tangga mereka.
"Mereka baik-baik saja selama ini. Yang suami kerja di lembaga keuangan plat merah, yang perempuan di bank swasta ternama. Aktivitas mereka sehari-hari bekerja berangkat pagi, pulang sore," tambah dia.
Secara ekonomi, keluarga tersebut juga terbilang berkecukupan. Apalagi, keduanya juga bekerja.
(tribun-medan.com)
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Pegawai BUMN Tikam Istri Sendiri
Kronologi Pegawai BUMN Tikam Istri Sendiri
Suami Bunuh Istri di Rumah
Suami Bunuh Istri di Banyuwangi
| CATATAN Medis Dosen Untag Semarang yang Tewas di Hotel, Keluarga Kaget DLL Satu KK dengan AKBP B |
|
|---|
| Diteriaki Mesum, Mobil Dikemudikan Siswa SMA di Serang Terguling, Pihak Sekolah Buka Suara |
|
|---|
| APES Nasib Pengusaha Catering di Sumsel Tertipu Rp458 Juta Berkedok Mitra MBG, Disuruh Buat Dapur |
|
|---|
| BANTAH Punya Hubungan Asmara, Tapi AKBP Basuki Akui Bantu Biaya Proses Wisuda Doktor Dosen Levi |
|
|---|
| DEDDY Corbuzier Ungkap Alasan Cerai dengan Sabrina, Ternyata Ngaku Sudah Lama Ketok Palu |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/pelaku-suami-bunuh-istri.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.