Berita Viral

RATUSAN SISWI SMA Kesal Kepsek Diduga Tutupi Chiko Pengedit Video Syur AI, Tuntut Minta Maaf Terbuka

Ratusan siswa SMAN 11 Semarang menuntut keterbukaan pemeriksaan Chiko Radityatama Agung.

TRIBUNJATENG/Rahdyan Trijoko Pamungkas
SISWA DEMO - Orasi-Siswa melakukan orasi kekecewaan terhadap Kepala SMA 11 terhadap penanganan penyebarluasan konten pornografi,Senin (20/10/2025). 

TRIBUN-MEDAN.com - Ratusan siswa SMAN 11 Semarang menuntut keterbukaan pemeriksaan Chiko Radityatama Agung

Para siswa ini kesal dengan tindakan Chiko karena menyebarkan video porno hasil rekayasa AI. Chiko menggunakan foto para siswi untuk video porno dan disebarluaskan.  

Para siswa menilai kepala sekolah menutupi kasus ini dan sengaja agar kasus ini dingin. 

Demo yang dilakukan siswa ini bertepatan dengan kehadiran Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Provinsi Jawa Tengah, Ema Rachmawati.

Kegiatan apel juga dihadiri perwakilan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Jawa Tengah.

Siswa menyampaikan kekecewaan karena proses klarifikasi yang dilakukan pihak sekolah terhadap Chiko dilakukan secara tertutup.

Padahal, menurut mereka, undangan yang beredar sebelumnya menyebutkan bahwa klarifikasi akan dilaksanakan secara terbuka.

"Pada undangan klarifikasi terteranya adalah di ruang terbuka secara umum, tapi kepala sekolah mengambil keputusan sepihak untuk menjadikan klarifikasi tersebut di dalam ruangan tertutup dan tidak yang melihat," ujar siswa kelas 12 , Albani Telanai.

Baca juga: Pecah Kerusuhan di Kamboja, 97 WNI Memberontak Kabur dari Perusahaan Penipuan Online Scam

Baca juga: Jenis-Jenis Plafon Rumah: Mana yang Paling Cocok untuk Hunianmu?

Albani juga menyayangkan sikap pihak sekolah yang dinilainya kurang transparan dalam menangani kasus tersebut.

Menurutnya, langkah tegas baru diambil setelah peristiwa itu mendapat perhatian dari instansi terkait.

Siswa merasa kecewa karena tidak adanya keterbukaan penanganan kasus tersebut.

"Kami juga mengetahui bahwa beberapa hari kemarin terdapat aparat yang datang ke sini.

kami juga mengetahui ada Komnas PPA yang datang ke sini.

Tapi yang disambut oleh kepala sekolah hanya Komnas PPA," kata dia.

Siswa, kata dia, menuntut kejelasan dan tanggung jawab ke sekolah.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved