Berita Nasional
Inilah 3 Alasan Iwan Bule Sarankan PSSI Rekrut Lagi Shin Tae-yong Jadi Pelatin Timnas Indonesia
Iwan Bule, turut memberikan pandangan dan saran terbuka kepada jajaran pengurus PSSI di bawah kepemimpinan Erick Thohir.
TRIBUN-MEDAN.com - Nama Shin Tae-yong agaknya menjadi pertimbangan lagi jadi pelatih Timnas Indonesia.
Ini diserukan oleh Iwan Bule, mantan Ketua PSSI.
Iwan Bule pun mengungkap tiga alasan kenapa Shin Tae-yong layak kembali direkrut jadi pelatih Timnas Indonesia.
Setelah pemutusan kerja sama antara PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia) dan pelatih asal Belanda Patrick Kluivert, publik sepak bola nasional kembali ramai memperbincangkan masa depan Tim Nasional (Timnas) Indonesia.
Mantan Ketua Umum PSSI periode 2019–2023, Mochamad Iriawan, atau yang akrab disapa Iwan Bule, turut memberikan pandangan dan saran terbuka kepada jajaran pengurus PSSI di bawah kepemimpinan Erick Thohir.
Dalam pernyataannya yang diunggah melalui akun Instagram pribadinya, Iwan Bule menyarankan agar federasi mempertimbangkan kembali pelatih Shin Tae-yong (STY) untuk menukangi Timnas Indonesia.
Sebagai informasi, Shin Tae-yong adalah pelatih asal Korea Selatan yang pertama kali direkrut oleh PSSI pada tahun 2019, tepat saat Iwan Bule menjabat sebagai ketua umum.
Di bawah kepemimpinan STY, sepak bola Indonesia sempat mengalami peningkatan signifikan dalam hal disiplin, mental, dan performa tim nasional di berbagai level usia.
“Saya Mochamad Iriawan, mantan ketua umum PSSI atau ketua umum PSSI tahun 2019–2023,” ujar Iwan Bule melalui video yang diunggahnya.
“Dan terkhusus sekarang saya dan dari dulu pecinta sepak bola Indonesia lebih khusus lagi adalah tim nasional Indonesia.”
Ia menambahkan, dirinya mendengar banyak suara publik yang kecewa atas hasil akhir masa kepelatihan Patrick Kluivert dan menginginkan adanya langkah cepat dari federasi.
“Belakangan ini kita semua mendengar bahwa ada isu tentang pergantian pelatih. Khusus pelatih kepala tim nasional Indonesia yang kemarin sudah selesai kontraknya atau dipecat,” ujar Iwan Bule.
“Terkait itu saya ingin menyampaikan saran kepada federasi, kepada PSSI kepada Exco PSSI untuk mempertimbangkan kembali sosok coach yaitu STY, Shin Tae-yong, sebagai pelatih kepala tim nasional Indonesia menggantikan Patrick Kluivert.”
1. Sudah Memahami Iklim Sepak Bola Indonesia
Menurut Iwan Bule, alasan pertama Shin Tae-yong layak kembali memimpin Timnas adalah karena ia telah memahami secara mendalam karakter dan iklim sepak bola Indonesia.
Shin yang telah lebih dari empat tahun bekerja di Tanah Air dianggap sukses beradaptasi dengan kultur pemain Indonesia—yang dikenal emosional, penuh semangat, namun membutuhkan kedisiplinan tinggi dalam latihan dan strategi.
Walaupun masih menggunakan bahasa Korea dalam komunikasi, STY dinilai tidak kesulitan membangun hubungan baik dengan pemain maupun staf pelatih lokal.
Ia terbukti mampu menghadirkan perubahan besar, terutama dalam cara berpikir dan bertanding para pemain.
“Tapi alhamdulillah mereka bisa melakukan kemajuan-kemajuan yang baik antara pelatih dengan pemainnya,” ujar Iwan Bule.
Selain itu, pelatih asal Korea Selatan tersebut berhasil membawa Timnas Indonesia mencatat sejumlah prestasi, termasuk menembus final Piala AFF, lolos ke Piala Asia, dan menaikkan peringkat FIFA Indonesia secara signifikan.
2. Sukses Bangun Mental Petarung dan Pemenang
Aspek kedua yang menjadi sorotan Iwan Bule adalah kemampuan Shin Tae-yong membangun mental pemain menjadi mental petarung.
Dalam dunia olahraga, mentalitas petarung adalah kondisi psikologis yang membuat pemain tetap tenang, fokus, dan pantang menyerah dalam tekanan pertandingan.
Menurut Iwan Bule, inilah salah satu warisan terbesar Shin Tae-yong selama memimpin Timnas Indonesia.
“Di mana kita tahu pola-pola yang dilakukan oleh STY yang pertama sesuai dengan kesepakatan dan kami adalah pertama mental. Mental anak-anak kita diangkat menjadi mental petarung. Jadi mental pemenang,” ujarnya.
Kondisi ini berbeda dengan era-era sebelumnya, ketika banyak pemain Indonesia dinilai mudah kehilangan fokus dan kepercayaan diri ketika menghadapi lawan kuat di level Asia.
Melalui latihan keras dan disiplin tinggi yang diterapkan STY, para pemain muda seperti Marselino Ferdinan, Asnawi Mangkualam, dan Ernando Ari menunjukkan peningkatan mental dan kematangan dalam bertanding di berbagai turnamen internasional.
3. Peningkatan Stamina dan Disiplin Fisik
Selain mental, Iwan Bule juga menekankan bahwa faktor stamina merupakan fondasi penting dalam sepak bola modern.
Menurutnya, Shin Tae-yong menanamkan standar fisik tinggi bagi seluruh pemain, baik di level senior maupun kelompok usia muda.
Hal ini terlihat dari latihan intens yang kerap dilakukan STY, bahkan sering menjadi bahan perbincangan publik karena ketatnya jadwal dan disiplin yang diterapkan.
“Ketiga adalah stamina di mana stamina ditekankan oleh STY. Karena sekali lagi bagaimana anak-anak mempunyai taktik, strategi atau apapun yang terbaik, skill yang baik, tapi kalau stamina tidak ditunjang, dia tidak akan bisa main full dalam 2 kali 45, apalagi tambahan waktu kalau ada tambahan waktu,” ujar Iwan Bule.
Stamina yang kuat tidak hanya mendukung kemampuan teknis, tetapi juga membuat pemain mampu bertahan dalam pertandingan dengan intensitas tinggi.
Faktor inilah yang menjadikan Timnas Indonesia di bawah STY dikenal sebagai tim dengan permainan cepat dan pressing ketat selama 90 menit.
Dukungan Publik dan Harapan ke PSSI
Iwan Bule menyadari bahwa keputusan akhir tetap berada di tangan PSSI dan Exco (Executive Committee)—yakni dewan eksekutif federasi yang bertugas menentukan arah kebijakan dan keputusan strategis dalam sepak bola nasional.
Namun, sebagai pecinta sepak bola dan mantan pemimpin federasi, ia merasa perlu menyampaikan aspirasi publik yang masih menaruh harapan besar pada sosok Shin Tae-yong.
“Kembali saya serahkan kepada federasi untuk menentukan pelatih ke depan untuk mengawal tim kita,” ujar Mochamad Iriawan.
“Ya, saya yakin sepak bola Indonesia akan berkembang lebih maju dan lebih baik.”
“Selamat berjuang. Mohon maaf masukan saya ini, untuk keputusan kembali saya serahkan kepada Federasi dan Exco PSSI.”
“Terima kasih, saya tetap merah putih untuk Garuda dan untuk sepak bola Indonesia secara lebih khusus Timnas,” katanya.
(*/ Tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
| Fakta Seputar Polemik Lift Kaca Pantai Kelingking Senilai Rp 60 M yang Bakal Dibongkar Gubernur Bali |
|
|---|
| Hasan Nasbi Bela Jokowi Kasus Ijazah, Pidanakan Roy Suryo cs Demi Jaga Nama Baik: Yakin Bisa Menang |
|
|---|
| YLBHI Desak Presiden Prabowo Terbitkan Perppu Batalkan KUHAP yang Baru Disahkan DPR |
|
|---|
| SOSOK Biodata Victor Rachmat Hartono, Bos PT Djarum Putra Robert Budi Hartono Dicekal Keluar Negeri |
|
|---|
| Kontroversi KPK Pinjam Uang Rp 300 Miliar ke Bank untuk Pamer Ungkap Kasus, Ini Fakta Sebenarnya |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/shin-iwan-bule-tribunmedan.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.