Berita Viral

MAHFUD Merasa KPK Aneh Minta Melapor Dugaan Mark Up Proyek Kereta Cepat Whoosh: Langsung Selidiki

Mahfud MD merasa janggal dengan pernyataan KPK yang meminta dirinya melapor atas dugaan mark up proyek kereta cepat Whoosh. 

Kompas.com/ YouTube Mahfud MD Official
MAHFUD MD BICARA SOAL WHOOSH - Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang diberi nama Whoosh kini tengah disorot karena beban utangnya mencapai Rp 116 triliun. Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengungkapkan peranan besar Presiden ke-7 RI, Jokowi dalam proyek Whoosh. 

TRIBUN-MEDAN.com - Mahfud MD merasa janggal dengan pernyataan KPK yang meminta dirinya melapor atas dugaan mark up proyek kereta cepat Whoosh

Proyek kereta cepat Whoosh di era Presiden Jokowi sedang bermasalah. Proyek ini menjadi beban utang negara ke China. 

Menurut Mahfud, KPK bisa langsung melakukan penyelidikan yang diduga ada indikasi korupsi di dalam proyek itu. 

Apalagi sejumlah tokoh nasional sudah berbicara di media.  

Padahal menurut pakar hukum tata negara itu, dalam hukum pidana penegak hukum berkewajiban menyelidiki apabila menemukan dugaan peristiwa pidana. 

Bisa juga memanggil sumber informasi tersebut untuk dimintai keterangan. 

Bukan justru kata Mahfud malah menyuruh pihak tersebut untuk datang melapor.

“Agak aneh ini, KPK meminta saya melapor tentang dugaan mark up  Whoosh. Di dalam hukum pidana, jika ada informasi tentang dugaan peristiwa pidana mestinya aparat penegak hukum (APH) langsung menyelidiki, bukan minta laporan. Bisa juga memanggil sumber info untuk dimintai keterangan,” jelas Mahfud MD di platform X miliknya Sabtu (18/10/2025). 

Baca juga: IDENTITAS Korban Luka Tabrakan Kereta Api Vs Mobil di Sunggal

Baca juga: SOSOK Mansyur Damma Anggota DPRD Diduga Arogan di Disdukcapil, Tenaga Honorer Nyaris Dicekik

Baca juga: Lirik Lagu Karo La Tersumpahi Dipopulerkan oleh Ina Saragih

Mahfud menyebut bahwa laporan hanya diperlukan jika ada peristiwa yang tidak diketahui oleh APH sehingga perlu ada yang melaporkan, misalnya penemuan mayat. 

Namun kalau ada berita pembunuhan misalnya maka APH harus langsung bertindak menyelidiki tak perlu menunggu laporan.

“Sehingga dalam kaitan dengan permintaan agar saya membuat laporan, ini kekeliruan yang kedua dari KPK,” kata Mahfud.

Dalam kaitan dugaan mark up proyek Whoosh kata Mahfud, isu tersebut sudah beredar di media massa.

Isu itu diungkap sejumlah tokoh di media massa mulai dari Agus Pambagio dan Anthony Budiawan.  

Informasi yang diungkapkan Mahfud MD tersebut berlandaskan informasi para tokoh tersebut.

Baca juga: Serahkan Hadiah bagi Juara ToTK, Wabup Ariston Sidauruk: Peserta Perlihatkan Perjuangan Luar Biasa

Baca juga: Medan Selayang Jadi Juara Umum Baru Porkot XV Medan 2025

Mahfud mengaku percaya kepada para tokoh tersebut maka dibahasnya secara terbuka di podcast miliknya TERUS TERANG. 

Mahfud MD kemudian menantang KPK apakah berani memanggil dirinya dan para tokoh tersebut untuk dimintai keterangannya akan dugaan korupsi kereta cepat. 

Apabila KPK berani kata Mahfud, dirinya siap menjelaskan dari mana sumber informasi soal dugaan korupsi proyek kereta cepat tersebut. 

“Setelah itu panggil NusantaraTV, Antoni Budiawan dan Agus Pambagio untuk menjelaskan. Bukan diperiksa loh, tapi dimintai keterangan,” jelas Mahfud.

Sebelumnya Ketua KPK, Setyo Budiyanto, angkat bicara mengenai pernyataan Mantan Menkopolhukam Mahfud MD terkait adanya dugaan penggelembungan anggaran (mark up) pada proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (Whoosh) yang disebut mencapai tiga kali lipat.

Setyo Budiyanto mengatakan, pihaknya belum menerima informasi tersebut dari internal KPK. 

Meski demikian, ia berharap pernyataan Mahfud MD didukung oleh data yang kuat.

"Sampai sekarang sih belum terinformasi ya, artinya dari internal," kata Setyo dalam keterangannya dikutip pada Sabtu (18/10/2025).

"Tapi kalau pak Mahfud menyampaikan seperti itu ya mudah-mudahan ada informasi, ada data dan dokumen yang bisa mendukung kejelasan dari yang disampaikan," lanjutnya.

Setyo meyakini Mahfud MD memiliki data tersebut.

Baca juga: IDENTITAS Korban Luka Tabrakan Kereta Api Vs Mobil di Sunggal

Baca juga: SOSOK Mansyur Damma Anggota DPRD Diduga Arogan di Disdukcapil, Tenaga Honorer Nyaris Dicekik

(*/tribun-medan.com)

Artikel sudah tayang di wartakota.com

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved