ROY SURYO Meradang Gegara Rektor UGM Sebut Jokowi Alumni Kebanggaan

TRIBUN-MEDAN.COM - Suasana di Universitas Gadjah Mada (UGM) menjadi sorotan publik ketika Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi), menghadiri rapat senat terbuka Dies Natalis ke-62 Fakultas Kehutanan UGM, pada Jumat, 17 Oktober 2025.

Acara ini tidak hanya menjadi momen perayaan fakultas, tetapi juga memunculkan perdebatan hangat terkait status akademik Jokowi sebagai alumni UGM.

Rektor UGM, Ova Emilia, dalam sambutannya menyebut Jokowi sebagai "alumni kebanggaan" Fakultas Kehutanan UGM.

Pernyataan ini disampaikan dengan penuh apresiasi terhadap perjalanan karier Jokowi yang dimulai dari fakultas tersebut.

"Yang terhormat Presiden ke-7 Republik Indonesia Bapak Joko Widodo, alumnus Fakultas Kehutanan tahun 1980 kebanggaan Fakultas Kehutanan UGM," ujar Rektor Ova Emilia yang disambut tepuk tangan hadirin.

Namun, pernyataan tersebut mendapat tanggapan keras dari Roy Suryo.

Ia menegaskan bahwa definisi alumni tidak selalu berarti seseorang telah lulus dari universitas tersebut.

"Alumni itu pernah masuk, bukan berarti dia lulusan," tegas Roy Suryo dalam sebuah wawancara yang disiarkan di YouTube Kompas TV.

Baca juga: KLAIM 99,9 Persen Palsu, Roy Suryo Temukan Bukti Baru Salinan Ijazah Jokowi dari KPU Jakarta

Roy Suryo mengungkapkan bahwa sejak tahun 2014, ada perubahan statuta di Kagama (Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada) yang memperluas definisi alumni menjadi mereka yang pernah masuk, meskipun hanya sebentar dan kemudian drop out.

Ia mempertanyakan kelulusan Jokowi dari UGM dan menyatakan bahwa teman-teman Jokowi yang mengaku pernah kuliah bersamanya tidak bisa memastikan kelulusan tersebut.

Di sisi lain, relawan pendukung Jokowi, melalui Wakil Ketua Umum Bara JP, David Pajung, memberikan pembelaan tegas.

David menegaskan bahwa Jokowi resmi mendaftar dan mengikuti proses akademik di UGM, termasuk ospek, kuliah, dan yudisium.

Ia juga menegaskan keaslian ijazah Jokowi yang dikeluarkan oleh UGM.

"Ijazah asli itu adalah diberikan secara legal oleh UGM yang punya otoritas untuk itu. Kalau UGM mengatakan enggak berproses, enggak mungkin ijazah lahir," ujar David Pajung.

David juga menyampaikan bahwa isu ijazah palsu yang diangkat oleh Roy Suryo dan pihak lain tidak berpengaruh terhadap reputasi UGM.