Berita Viral

KRONOLOGI Rombongan Kapolda Papua Tengah Ditembaki KKB Pimpinan Aibon Kogoya

Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Aibon Kogoya melakukan dua aksi penembakan yang menimbulkan korban luka dan tewas.

|
Editor: AbdiTumanggor
Kolase Istimewa
Kronologi Penembakan Rombongan Kapolda Papua Tengah Brigjen Pol Alfred Papare di Kabupaten Nabire pada Jumat (17/10/2025). (kolase Istimewa) 

Kapolres Nabire AKBP Samuel D Tatiratu menyampaikan bahwa aparat gabungan sedang melakukan pengejaran terhadap pelaku dan memperkuat pengamanan di wilayah Nabire Barat. 

4. Klaim Tanggung Jawab oleh TPNPB-OPM

Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) atau Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Kodap VIII Intan Jaya, sayap militer Organisasi Papua Merdeka (OPM), mengaku bertanggung jawab atas penyerangan rombongan Kapolda Papua Tengah.

Juru bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom, menyatakan bahwa serangan tersebut adalah balasan atas operasi tempur di Intan Jaya yang menewaskan belasan warga sipil pada 15 Oktober 2025.

Aibon Kogoya disebut sebagai pimpinan serangan di Kampung Topo, Distrik Uwapa, Kabupaten Nabire.

6. Operasi TNI Melumpuhkan Pusat Komando OPM di Soanggama

Sebelumnya, pada 15 Oktober 2025, TNI melalui Komando Operasi (Koops) Habema Kogabwilhan III berhasil melumpuhkan kekuatan kelompok separatis OPM di Kampung Soanggama, Distrik Homeyo, Kabupaten Intan Jaya.

Dalam kontak senjata tersebut, 14 anggota KKB tewas, termasuk beberapa figur kunci seperti Kepala Staf Operasi Kodap VIII/Soanggama Agus Kogoya dan pelaku penembakan anggota TNI di Mamba Bawah dan Gamagai, Zakaria Kogoya.

Operasi ini menandai berakhirnya dominasi kelompok OPM di wilayah Soanggama yang selama ini menjadi pusat pergerakan mereka.

TNI juga menguasai markas besar Kodap VIII/Soanggama dan mengamankan berbagai barang bukti senjata dan dokumen organisasi.

Wilayah tersebut kini dijadikan Pos Taktis TNI Soanggama untuk memastikan keamanan jangka panjang.

Masyarakat setempat menyambut positif kehadiran TNI dan tidak melakukan pengungsian.

Panglima Komando Operasi Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto, menegaskan bahwa tindakan TNI adalah langkah tegas, terukur, dan sah secara hukum.

"TNI berkomitmen untuk terus menindak kelompok bersenjata yang mengancam keselamatan masyarakat dan menciptakan Papua yang aman, damai, dan sejahtera,"ujar Mayjen TNI Lucky.

Pasukan TNI juga masih melanjutkan pengejaran terhadap sisa kelompok yang melarikan diri ke hutan serta melakukan pembinaan teritorial bersama tokoh agama dan masyarakat.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved