Berita Viral
PENGAKUAN 6 Mahasiswa Pelaku Bully Mendiang Timothy yang Lompat Dari Gedung Fisip, Ngaku Tak Kenal
Enam pelaku bully mendiang Timothy Anugerah Saputra (TAS) mengaku tidak mengenal korban.
TRIBUN-MEDAN.com - Enam pelaku bully mendiang Timothy Anugerah Saputra (TAS) mengaku tidak mengenal korban.
Enam pelaku ini membully Timothy yang bunuh diri lompat dari lantai 2 gedung FISIP Universitas Udayana (Unud).
Enam pelaku bully ini tidak terlibat langsung dalam kematian Timothy. Mereka hanya menghina tindakan bunuh diri yang dilakukan Timothy.
Enam pelaku dengan Timothy ini bukan satu kelas.
Kasus ini menjadi perhatian karena tidak adanya rasa empati di kalangan mahasiswa terhadap kasus bunuh diri.
Timothy melakukan bunuh diri diduga mengalami gejolak mental.
"TAS bukan merupakan teman sekelas korban, dan mereka tidak saling mengenal,” jelas Wakil Dekan III Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Udayana (Unud), I Made Anom Wiranata, Jumat (17/10/2025).
Sebelumnya, TAS (22), mahasiswa semester VII Jurusan Sosiologi FISIP Unud, tewas setelah jatuh dari lantai 4 Gedung FISIP pada Rabu (15/10/2025) pagi. Korban sempat dilarikan ke RSUP Prof. dr. I.G.N.G Ngoerah dalam keadaan sadar, namun meninggal dunia pada pukul 13.03 WITA akibat pendarahan organ dalam.
Perundungan Terjadi Setelah TAS Meninggal Dunia
Usai peristiwa itu, tangkapan layar percakapan grup WhatsApp berisi komentar nir-empati sejumlah mahasiswa viral di media sosial. Isi percakapan tersebut di antaranya menyamakan foto TAS saat jatuh dengan selebgram Kekeyi, dan komentar seperti “nanggung bgt klok bnuh diri dri lantai 2 yak.”
Namun, pihak kampus menegaskan percakapan tersebut terjadi setelah TAS meninggal dunia.
“Dengan demikian, ucapan nir-empati yang beredar di media sosial tidak berkaitan atau menjadi penyebab almarhum menjatuhkan diri,” kata Ketua Unit Komunikasi Publik Unud, Dr. Dewi Pascarani.
Hasil rapat koordinasi antara FISIP, Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM), Himpunan Mahasiswa Program Studi, dan pihak-pihak terlibat juga menyimpulkan hal serupa.
Riwayat Kesehatan Mental Korban
Wakil Dekan III FISIP Unud, I Made Anom Wiranata, menambahkan bahwa berdasarkan keterangan keluarga, TAS telah memiliki riwayat gangguan kesehatan mental sejak duduk di bangku SMP dan sempat menjalani terapi psikologis. Namun, terapi itu tidak lagi dilanjutkan saat ia masuk perguruan tinggi.
“Saudara T ini menurut ibunya memang memiliki masalah kesehatan mental. Sejak SMP sudah ada penanganan dari konselor, namun saat kuliah ia menolak melanjutkan terapi,” ujarnya.
Pelaku bully
Timothy Anugerah Saputra
gedung FISIP Universitas Udayana
Universitas Udayana
Tribun-medan.com
| Pengakuan Model Helwa Awal Mula Tergoda Rayuan Habib Bahar Kini Nyesal, Istri Pertama Muncul Membela |
|
|---|
| PILU Jasad Dani Setiawan Ditemukan Gendong 2 Anaknya yang Tertimbun Longsor, Jasad Istri Tak Jauh |
|
|---|
| RUBEN ONSU Curiga Niat Sarwendah Gelar Jumpa Pers Soal Disatroni DC: Ingin Bilang Bahwa Tak Mampu |
|
|---|
| PROFIL Hakim MK Arsul Sani Dilaporkan Dugaan Ijazah Palsu, Pernah di Japan Institute of Invention |
|
|---|
| ANAK Menkeu Purbaya Marah Bikin Sayembara 10 Ribu Dolar Bagi yang Tahu Pemilik Akun Hina Keluarganya |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Timothy-Anugerah-Saputra-mahasiswa-semester-VIIsdfsa.jpg)