Berita Viral

JOKOWI Cuma Lempar Senyum Soal Utang Kereta Cepat Rp116 Triliun, Dulu Paling Ngotot Bangun

Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) cuma lempar senyum soal uang kereta cepat Rp116 triliun padahal dulu paling ngotot bangun meskipun sudah diwant

TRIBUNJATENG/WORO SETO
JOKOWI - Foto arsip Presiden ke-7 RI Jokowi menanggapi berbagai hal yang menyangkut dirinya di depan awak media, Kamis (31/7/2025) lalu. Terkini Jokowi cuma lempar senyum soal uang kereta cepat Rp116 triliun. 

"Sebulan yang lalu saya mendapatkan undangan diantar langsung oleh Pak Dekan dan jajaran dosen dari Fakultas Kehutanan ke rumah, undangan untuk datang di Dies Natalis ke-62 Fakultas Kehutanan," kata Jokowi usai acara, dikutip dari Kompas TV.

Adapun proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau KCJB yang dikenal juga dengan nama Whoosh, merupakan proyek infrastruktur strategis nasional yang dibangun pada era Jokowi

Proyek ini ditetapkan sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 3 Tahun 2016.

Whoosh menjadi kebanggaan Jokowi, lantaran memiliki kecepatan 350 kilometer per jam sekaligus menjadi kereta cepat pertama di Indonesia maupun di Asia Tenggara.

Nama Whoosh sendiri terinspirasi dari suara yang melesat dari kereta berkecepatan tinggi tersebut.

Selain itu, nama tersebut merupakan singkatan dari Waktu Hemat, Operasi Optimal, Sistem Hebat.

Pengelola proyek Whoosh adalah PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), yang merupakan perusahaan patungan antara konsorsium Indonesia (PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia/PSBI) dengan 60 persen saham dan konsorsium China melalui Beijing Yawan HSR Co Ltd (40 persen saham).

Baca juga: Andre Taulany Siap Beri Nafkah Rp1 M Bila Cerai, Kini Erin Ancam Lapor dan Bongkar Pengkhianatan

Adapun PSBI sendiri dipimpin oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI) dengan porsi saham 58,53 persen, diikuti Wijaya Karya (33,36 persen), PT Jasa Marga (7,08 persen), dan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII (1,03 persen).

Sementara, komposisi pemegang saham Beijing Yawan HSR Co. Ltd terdiri atas CREC 42,88 persen, Sinohydro 30 persen, CRRC 12 persen, CRSC 10,12 persen, dan CRIC 5 persen.

Whoosh pun diresmikan oleh Jokowi pada 2 Oktober 2023 di Stasiun Halim, Jakarta.

Menurut Jokowi, kereta cepat ini menandai modernisasi transportasi massal yang efisien, ramah lingkungan dan terintegrasi dengan moda transportasi lainnya termasuk terintegrasi dengan TOD (Transit Oriented Development). 

Disisi lain sebelumnya, Menteri Keuangan RI (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menolak usulan pembayaran utang Whoosh dengan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) saat menanggapi opsi yang disampaikan Chief Operating Officer (COO) Danantara Dony Oskaria terkait pembayaran utang PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) oleh pemerintah.

Menurut Purbaya, proyek Whoosh tersebut dikelola oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mana saat ini sudah berada di bawah naungan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).

Danantara sendiri, kata Purbaya, sudah punya manajemen dan dividen sendiri.

"Yang jelas sekarang saya belum dihubungi tentang masalah itu, tapi KCIC di bawah Danantara kan, kalau di bawah Danantara kan mereka sudah punya manajemen sendiri, punya dividen sendiri," ujar Purbaya saat Media Gathering di Bogor, Jumat (10/10/2025).

Sumber: Tribun Sumsel
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved