Breaking News

Singa Putih Afrika

Singa Putih Afrika Taman Rimbo Zoo Jambi Curi Perhatian, Simbol Suci di Tempat Asalnya

Singa Putih Afrika adalah mutasi warna langka dari singa Afrika Selatan (Panthera leo), ditemukan di wilayah Timbavati dan Taman Nasional Kruger.

Editor: Array A Argus
Pinterest/African Lion Safari
SINGA PUTIH- Tiga ekor Singa Putih Afrika tampak asyik bermain di lokasi penangkaran. Singa Putih Afrika ini termasuk hewan unik dan langka. 

TRIBUN-MEDAN.COM,-Kehadiran Singa Putih Afrika dan Harimau Benggala Putih di lembaga konservasi Taman Rimbo Zoo Jambi, Rabu (15/10/2025) kemarin mencuri perhatian publik.

Yang paling menyita perhatian adalah keberadaan Singa Putih Afrika ini.

Sebab, singa tersebut termasuk dalam jenis hewan langka.

Keberadaannya hanya ditemui di kawasan Afrika.

Baca juga: SOSOK Soufian Asafiati, Agen Patrick Kluivert Kelahiran Maroko Pengusaha Bidang Olahraga

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi, Agung Nugroho, mengatakan pihaknya akan melakukan pengawasan kepada Taman Rimbo Zoo.

“Dari kajian teknis kami, direkomendasikan agar ada peningkatan jaminan kesejahteraan (animal welfare) secara optimal,” ujar Agung, dikutip dari Kompas.com.

Adapun Singa Putih Afrika yang sekarang mendiami Taman Rimbo Zoo Jambi berjenis kelamin jantan.

Usia singa tersebut diperkirakan empat tahun, berasal dari Afrika.

Baca juga: Kabar Duka, Musisi Raidy Noor, Basis The Cockpit Band Meninggal Dunia

Sedangkan Harimau Benggala Putih tersebut diberi nama Aden Jelatang.

Harimau itu berjenis kelamin jantan, berusia dua tahun dengan panjang tubuh sekitar 165 sentimeter dan bobot 146 kilogram.

Satwa ini berasal dari hutan tropis India.

harimau putih benggala
Koleksi baru Harimau Benggala Putih saat berjalan di dalam kandang Taman Rimbo Zoo, Rabu (15/10/2025)(Suwandi/KOMPAS.com)

Singa Putih Afrika

Singa Putih Afrika adalah mutasi warna langka dari singa Afrika Selatan (Panthera leo), khususnya ditemukan di wilayah Timbavati dan Taman Nasional Kruger.

Dilansir dari Kompas.com dan jtp.id, warna putih pada singa ini bukan karena albinisme, melainkan disebabkan oleh gen resesif yang disebut leucism yang menghambat pigmentasi gelap pada kulit, bulu, dan mata.

Baca juga: Harimau Sumatera Masuk ke Kantor BRIN, Warga Diimbau Tidak Berkebun Sementara

Singa putih ini memiliki variasi warna dari pirang hingga hampir putih, tetapi bukan albino.

Mereka adalah subspesies yang sama dengan singa Afrika biasa dan memiliki kemampuan bertahan hidup yang tidak berbeda signifikan.

Penemuan singa putih pertama kali tercatat sekitar 400 tahun lalu di alam liar, dengan dokumentasi modern sejak 1928 dan muncul kembali di kawasan Timbavati pada 1970-an.

Karena kelangkaannya, singa putih telah banyak dibudidayakan di penangkaran dan program konservasi. Upaya konservasi juga mencakup pelepasliaran kembali singa putih ke alam liar.

Baca juga: Daftar 10 Negara Pembeli Tiket Terbanyak Piala Dunia 2026, Sudah Satu Juta Tiket Terjual

Namun, perkawinan sedarah sering terjadi untuk mempertahankan warna putih, yang bisa mengurangi variabilitas genetik dan melemahkan sistem kekebalan tubuh mereka.

Selain itu, singa putih dipercaya memiliki makna simbolis dan spiritual dalam budaya Afrika, dianggap sebagai lambang kesucian, keberanian, dan kekuatan.

Mereka hidup di habitat sabana Afrika dan makanannya meliputi rusa, zebra, dan kerbau. Saat ini, singa putih termasuk dalam status konservasi rentan karena ancaman habitat dan perburuan.

Singa putih juga telah menjadi koleksi di beberapa kebun binatang dan taman safari di berbagai negara, termasuk Indonesia di Taman Rimba Zoo Jambi baru-baru ini.

Upaya pelestarian dilakukan untuk menjaga keberadaan spesies ini agar tetap bertahan di habitat aslinya dan untuk pendidikan konservasi.

harimau mengamuk
Ilustrasi seekor harimau saat tengah mengaum.

Baca juga: Jokowi Ikuti Rapat Senat Terbuka, Disapa Khusus Rektor UGM: Alumni Kebanggaan Fakultas Kehutanan

Harimau vs Singa, Siapa yang Menang?

Singa dan harimau merupakan kedua kucing besar yang merajai hutan. 

Dalam catatan sejarah, keduanya sering diadu, bahkan sejak zaman Romawi kuno.

Pertanyaan mengenai siapa yang akan menang saat diadu, ternyata jawabannya adalah harimau.

Dikutip dari Mongabay, pada masa Kekaisaran Romawi Kuno, antara abad ke-1 SM hingga ke-5 M, harimau dan singa sering diadu dalam arena gladiator untuk hiburan massa.

Dalam banyak kasus, harimau keluar sebagai pemenang.

Baca juga: Profil Iskandar ST, Ketua DPW Nasdem Sumut yang Dikenal Sebagai Pengusaha Billboard

Perbedaan singa dan harimau

Sebelum memahami mengapa harimau yang menang dibandingkan singa, kita perlu memahami perbedaan karakteristik keduanya.

Perbedaan Singa Harimau
Warna Coklat muda seperti pasir. Terkadang agak kemerahan, sedikit bulu hitam, atau putih Putih ata jingga dengan garis hitam
Persebaran Afrika, Eropa Selatan, dan Asia Asia
Panjang maksimal 208 sentimeter 390 sentimeter
Berat maksimal 225 kilogram 300 kilogram
Cara hidup Memimpin kawanan hingga 30 ekor Individual

 

ilustrasi
ilustrasi (int)

Pertarungan antara singa dan harimau di alam terbuka belum pernah terlihat. 

Hal ini diduga karena habitat keduanya yang berbeda.

Selain itu, populasi harimau juga sangat terbatas sehingga kemungkinan bertemu dengan singa juga kecil.

Pertemuan langsung singa dan harimau pernah terjadi pada tahun 2010 di Kebun Binatang Ankara, Turki.

Harimau diduga menghancurkan pagar pembatas dan bertemu dengan singa.

Singa tersebut akhirnya mati karena terluka akibat cakaran harimau di pembuluh darah leher.

Insiden serupa juga terjadi pada tahun 1914 di Kebun Binatang Bronx di New York, Amerika Serikat.

Hasilnya sama, harimau berhasil mengalahkan singa.

Walaupun ukuran keduanya tidak terlalu berbeda jauh, hal yang diduga paling mempengaruhi adalah cara hidupnya.

Harimau sudah biasa berkelahi dengan musuh secara individual.

Sedangkan singa biasa hidup dan menyerang secara berkelompok.(tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved