Berita Viral

WAGUB Banten Dikecam Usai Bela Siswa Merokok di Sekolah dan Pecat Kepsek: Berarti Gak Bener

Wakil Gubernur Banten dikecam usai bela siswa merokok di sekolah dan pecat Kepsek SMAN 1 Cimarga, Dini Fitria hingga disebut tak bener

IG @fakta.indo/TribunJakarta
WAGUB BANTEN VIRAL - Foto Wakil Gubernur Banten Achmad Dimyati Natakusumah yang mendukung penuh soal penonaktifan Kepsek SMAN 1 Cimarga Dini Fitria hingga bela siswa yang merokok 

TRIBUN-MEDAN.COM - Wakil Gubernur Banten Achmad Dimyati Natakusumah dikecam usai bela siswa merokok di sekolah dan pecat Kepsek SMAn 1 Cimarga, Dini Fitria.

Baru-baru ini Wakil Gubernur Banten Achmad Dimyati Natakusumah memicu amarah publik.

Dmana Dimyati membela siswa merokok di sekolah dan memecat Kepsek Dini Fitria.

Alasan Dini Fitria dipecat lantaran tidak mampu membuat lingkungan sekolahnya kondusif. 

"Kalau dia tidak bisa membuat nyaman, tenteram, damai, membuat kondusif, berarti kepala sekolahnya enggak benar. Saya minta segera nonaktifkan kepala sekolah ini," katanya dikutip dari unggahan IG @fakta.indo, Rabu 15 Oktober 2025. 

Ia juga menekankan, kesalahan murid seberat apapun harus dihadapi dengan kesabaran. 

“Anak (murid) kita nih kalau ada kesalahan sekecil apapun, sebesar apapun yang namanya anak-anak, orang tua harus maklum. Yang namanya Kepsek lebih tua, (lebih) senior, harus jaga anak-anak,” tambahnya.

Terkait laporan orang tua siswa terhadap guru ke kepolisian, Dimyati menyatakan hal itu boleh dilakukan dan patut disyukuri. 

“Boleh (melapor), kan itu hukum. Daripada dia saling bvnuh, tawuran. Malah saya bersyukur kalau ada yang lapor-lapor,” ujar Dimyanti. 

Baca juga: Reaksi Prabowo Begitu Erick Thohir Minta Maaf Timnas Indonesia Tersingkir, Nasib Patrick Kluivert


Sebelumnya Kepsek SMAN 1 Cimarga, berinisial DP bercerita perihal dirinya yang disebut memukul murid akibat ketahuan merokok di lingkungan sekolah.

Menurut dia, itu berawal pada Jumat 10 Oktober 2025, di mana saat itu sedang dilakukan Jumat Bersih di lingkungan SMAN 1 Cimarga.

Saat itu, dia pun berkeliling dan menemukan sekelompok siswa yang nongkrong di kantin sekolah sambil merokok.

"Saya enggak tahu dia kaget apa gimana, di tangannya ngebul. (Dia bertanya) ngerokok ya kamu, suara saya kencang. Lari dia, saya kejar," kata dia, Selasa (14/10/2025).

Dia juga membenarkan, bahwa dirinya menampar murid tersebut. Namun, Dini menyebut itu dilakukan refleks lantaran kesal melihat muridnya merokok di lingkungan sekolah.

Dia membantah menendang muridnya tersebut. Melainkan mencubit bagian tubuh belakang siswa tersebut.

"Saya marah sambil gemetar. Saya keplek (tampar) sekali, Namanya perempuan. Terus saya cubit dibelakang," tuturnya.

Buntut pemukulan itu sebanyak 600an murid dari 19 kelas mogok belajar pada Senin (13/10/2025).

Baca juga: TERBARU Mahfud MD Ingatkan Menkeu Purbaya soal Potensi Ketidakadilan Jika Satgas BLBI Dibubarkan

Aksi ini buntut dari dugaan kekerasan yang dilakukan Kepala Sekolah berinisial DP kepada muridnya ILP.

Di depan pintu gerbang, terbentang spanduk yang diduga ditulis para murid "Kami Tidak Akan Sekolah, Sebelum Kepsek Dilengserkan," tulisnya.

Kepala Sekolah disebut-sebut menampar ILP karena ketahuan merokok. 

Tidak terima anaknya di tempeleng dan ditendang, orangtua murid kemudian membuat laporan ke Polres Lebak dengan harapan kepala sekolah diproses hukum.

Setelah mendapat kabar anaknya mendapat kekerasan di sekolah, ibunda korban langsung membuat laporan ke polisi. 

Dia tidak terima kepala sekolah melakukan kekerasan terhadap anaknya yang kedapatan merokok di lingkungan sekolah.

"Saya enggak puas, enggak ridho sampai anak saya ditampar, saya pingin ke jalur hukum pokoknya," kata ibunda pelajar tersebut.

Sementara itu, siswa yang ditampar Kepala Sekolah SMAN 1 Cimarga, Kabupaten Lebak, Banten, DF, IL akhirnya buka suara. 

Dia mengakui merokok di kantin belakang sekolah. Setelah ketahuan merokok, dia ditegur oleh oleh kepala sekolah dan disuruh mencari puntung rokok yang sudah dihisapnya.

"Saya di belakang warung ngerokok, enggak ada ketemu kepala sekolah, otomatis kaget, lari, buang rokok, terus rokoknya disuruh cari sama kepala sekolah, tapi enggak ketemu, bohong kata kepala sekolah," ujarnya, Selasa, (14/10/2025).

Kesal karena melihat kelakuan muridnya yang merokok di kantin belakang sekolah, Kepsek SMAN 1 Cimarga menendang dirinya.

"Enggak lama kepala sekolah emosi, terus saya ditendang sekali, di kaki," terangnya.

Dia kemudian diajak masuk ke ruangan Bimbingan Konseling (BK). Di sana, dia ditampar bagian pipinya oleh kepsek.

Setelah menampar, lanjut dia, Kepsek SMAN 1 Cimarga menangis karena menahan emosi. Setelah itu, dia tidak lagi mendapat kekerasan fisik maupun omongan yang tidak pantas.

"Saya dibawa ke ruangan BK, di situ masih marah lagi, saya ditampar pipi kanan, satu kali sambil emosi, abis itu nangis Bu gurunya. Udah enggak ada lagi (kekerasan fisiknya)," pungkasnya.

Baca juga: AYAH Raline Shah Korban Scamming, Uang Ratusan Juta Rahmat Shah Digasak, Berawal dari WhatsApp

Tabiat Kepsek Dini Fitria

Disisi lain setelah heboh Insiden penamparan yang dilakukan Kepala Sekolah (Kepsek) SMAN 1 Cimarga Dini Fitria terhadap siswa, sejumlah guru memberanikan diri berbicara.

Mereka mengungkap tabiat Dini Fitria.

Sang kepsek akhirnya dinonaktifkan menyusul gelombang protes muncul dari ratusan siswa.

Seperti diberitakan, awal peristiwa di SMAN 1 Cimarga, Kabupaten Lebak, Banten.

Kepsek Dini Fitria emosi menampar siswa berinisial ILP (17) yang disebut kedapatan merokok, pada Jumat (10/10/2025).

Para guru mengaku, memang tidak membenarkan siswa merokok tapi tindakan penamparan siswa dianggap keterlaluan.

Setelah heboh menuai kritikan, muncul pengakuan tak disangka dari guru di sekolah tersebut soal tabiat dari kepsek Dini Fitria.

Seorang guru di SMAN 1 Cimarga membuat pengakuan soal sosok kepsek Dini Fitria.

Sang guru yang tak ingin diungkap identitasnya itu menyebut, kepsek di sekolahnya itu mempunyai sikap yang yang sering marah.

"Memang kita akui, karakter Kepsek itu agak sering marah, emosinya sering meluap-luap," ujar guru SMAN 1 Cimarga dikutip dari TribunBanten.com, Selasa (14/10/2025). 

Guru itu menyebut, emosi Kepsek tidak hanya kepada para siswa, melainkan juga kepada dewan guru-guru. 

"Ke anak sama dewan guru emosinya suka meluap kepada anak-anak atau pun dewan guru," katanya. 

"Jadi mungkin itu sudah karakternya. Jangankan anak-anak, kita juga kaget dengernya," sambungnya. 

Menurutnya, kejadian mogok sekolah buntut kejadian pada Jumat 10 Oktober 2025.

"Kejadian itu akumulatif dari kejadian kemarin ketika anak-anak ditegur di depan siswa yang lain," ujarnya. 

"Emang pada jam itu kita lagi bersih-bersih. Sebentar lagi memang mau beres, biasa anak laki-laki suka duluan ke warung, mungkin Kepsek keliling kebetulan mungkin menemukan siswa yang merokok." 

"Disitu jangankan anak ketemu Kepsek apalagi ketemu guru juga panik kalau lagi merokok terus dibuang roko pada lari," sambungnya. 

Artikel ini telah tayang di TribunBengkulu

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

 

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved