TERNYATA Nenek Angga Sempat Lapor ke Guru, Kini Cucunya Tewas Dibully Teman, Sekolah Cuma Minta Maaf

Karenanya, pihak sekolah kecolongan karena mengira persoalan lama sudah tuntas.

"Beda pelaku dengan yang ini. Kami sangat menyesal dan mohon maaf hal itu bisa terjadi."

"Kami percayakan penanganan kasus ini kepada pihak kepolisian," ujar Sukatno.

Keluarga Tuntut Keadilan

Ayah korban, Sawendra (38) menyesalkan lemahnya pengawasan pihak sekolah hingga kasus ini berujung maut.

Dia sudah lama mengetahui anaknya kerap dirundung teman-teman sekelas.

"Harapannya berlanjut seadil-adilnya. Tidak ada kata maaf intinya. Soalnya nyawa hubungannya ini."

"Kalau bisa nyawa dibayar nyawa. Tapi kami ikuti aturan yang berlaku dan harus dihukum setuntas-tuntasnya," tegas pria yang 20 tahun merantau sebagai pekerja pabrik di Cianjur Jawa Barat.

Kepala Disdik Kabupaten Grobogan, Purnyomo menyampaikan rasa prihatin atas peristiwa yang menimpa Angga.

"Kami sangat prihatin dan menyesalkan kejadian itu bisa terjadi. Ini jadi bahan evaluasi kami supaya hal serupa tidak terulang."

"Kami ucapkan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya kepada keluarga Angga Bagus Perwira dan semoga polisi bisa mengungkap tuntas," kata Purnyomo.

Lakukan Autopsi

Kasat Reskrim Polres Grobogan, AKP Rizky Ari Budianto mengatakan, kasus dugaan penganiayaan yang menewaskan Angga masih dalam penyelidikan.

"Masih proses pemeriksaan semua. Saksi yang diperiksa banyak," kata AKP Rizky.

Penyidik Satreskrim Polres Grobogan telah memeriksa beberapa saksi termasuk teman-teman korban dan para guru SMP Negeri 1 Geyer.