Berita Nasional

ROCKY Gerung Siap-siap Sungkem, Menkeu Purbaya Bakal Buktikan Pertumbuhan Ekonomi 6 Persen

Purbaya menyebut bahwa jika pertumbuhan ekonomi berhasil ditingkatkan, maka kritik seperti yang dilontarkan Rocky akan kehilangan relevansi.

Kolase Tribun Medan
SINDIR ROCKY - Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa (kiri) dan Rocky Gerung. Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa tertawa saat memberikan sindiran terhadap akademisi Rocky Gerung yang kerap mengkritik Presiden RI ke-7, Joko Widodo. 

TRIBUN-MEDAN.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa bakal buat pengamat politi Rocky Gerung minta maaf pada dirinya jika pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh enam persen.

Rocky Gerung menyebut jika Menkeu Purbaya adalah pura-pura banyak gaya.

Meski begitu Purbaya tidak mempersoalkan kritik yang diberikan oleh Rocky Gerung.

Namun saat Rocky mengatakan jika Purbaya hanya sebagai juru bayar, ia merasa tersinggung dang justru akan mengingat apa yang dikatakan Rocky Gerung.

“Jangan terlena juga, tidur mulu. Mentang-mentang di Kementerian Keuangan anak buah yang banyak, gaji naik, terus tidur. Saya ke sini bukan untuk tidur. Itu kritik positif menurut saya,” ujar Purbaya di Kantor Kemenkeu, Jakarta Pusat, Jumat (26/9/2025).

Baca juga: 3 Motif Meilanie Buitenzorgy Kuliti Pendidikan Wapres Gibran Rakabuming Raka

Namun, ia membantah anggapan bahwa peran Menteri Keuangan hanya sebatas membayar tagihan negara.

“Salah satu hal yang dia bilang katanya saya cuma juru bayar, tidak betul,” tegasnya.

Purbaya menilai bahwa penilaian publik bisa berubah seiring waktu, terutama jika pemerintah mampu menunjukkan kinerja yang positif.

Ia menyebut bahwa jika pertumbuhan ekonomi berhasil ditingkatkan, maka kritik seperti yang dilontarkan Rocky akan kehilangan relevansi.

“Dengan berjalannya waktu, kalau saya bisa balikin ekonomi dari 5 ke 6 persen atau lebih lagi, Rocky Gerung harus minta maaf ke saya. Minta maaf ke publik juga tidak apa-apa,” ujarnya.

Baca juga: ISTRI Diplomat Arya Daru Muncul ke Publik, Beberkan Fakta Sebenarnya soal Hubungan dengan Vara

Ia juga mencontohkan hasil Pemilihan Presiden 2024, di mana Prabowo Subianto terpilih dengan dukungan lebih dari 58 persen suara. Namun, ia menyadari bahwa tidak semua pihak akan puas.

“Kan semuanya tidak bisa puas. Itu presiden saja kepilih berapa? 58, 30 aja kan tidak puas kan? Itu hal yang wajar,” kata Purbaya.

Skak Mat Rocky Gerung

Dalam forum Great Lecture bertajuk Transformasi Ekonomi Nasional, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa melontarkan sindiran pedas kepada pengamat politik Rocky Gerung yang dikenal sering mengkritik Presiden Ke-7 RI Jokowi. 

Sambil memaparkan data pertumbuhan ekonomi, Purbaya menyebut Rocky perlu “sedikit belajar ekonomi lagi” agar tak asal bicara soal kebijakan fiskal dan peran Jokowi dalam menjaga stabilitas nasional.

Baca juga: Ngogesa Sitepu Dimakamkan Diareal Rumah Pribadinya, Ini Pesan Rizky Yunanda Anak Almarhum

Purbaya Sadewa pun akhirnya menjawab ledekan Rocky itu dengan fakta-fakta yang terjadi.

Pada potongan video yang beredar di media sosial, Menkeu Purbaya menceritakan momen saat dirinya diminta membantu Jokowi pada tahun 2020 lalu.

"Tahun 2020 saya dipanggil ke Istana, suruh bantu waktu itu," kata Purbaya.

Menurut dia, saat itu kondisi ekonomi Indonesia berada di posisi paling bawah.

"Di sini posisi uang waktu itu, di bulan Februari-Maret, ini minus 15 persen, hampir kita hancur. Betul-betul dikeringkan uang, kita paksa naikin. Kita di Maritim mana bisa maksa, ini gak ada BI kan ya. Maaf loh ini," katanya sambil tertawa.

Menurut dia saat itu ia meminta Presiden untuk memaksa menaikan.

"Kita paksa dari Istana supaya uang masuk ke sana, ini masih nggak cukup. Di sini masih kita paksa fiskal, gelontorin uang seperti yang saya lakukan kemarin, hari ini efektif," katanya.

"Uang kamu jangan taruh di Bank Central, taruh di sistem ekonomi. Akibatnya ekonomi pertumbuhannya seperti ini, jadi tumbuh lagi, kita recover," kata Purbaya lagi.

Kemudian Purbaya pun menyinggung soal Rocky Gerung yang kerap mengatakan kalau Jokowi tidak bekerja.

"Jadi saya mau kritik Pak Rocky Gerung sedikit, dia suka ngeledekin Jokowi nggak ngapa-ngapain. Ini Pak," katanya sambil tertawa.

Purbaya pun mengaku leluasa mengkritik Rocky Gerung di acara tersebut.

"Kalau di sana kan dia berkuasa, kalau di sini saya berkuasa," katanya sambul tertawa lagi.

Menurut Purbaya, Jokowi memiliki jasa dalam menaikkan ekonomi di Indonesia saat itu.

"Jadi ini dipaksa, intervensi langsung oleh Presiden ke sana. Jadi Presiden Jokowi itu berjasa buat kita, walaupun di sampingnya ada saya sih," ujar Purbaya sambil tertawa lagi.

Namun menurut dia, kondisi itu tak bertahan lama karena ekonomi kembali diturunkan bahkan hingga saat ini.

"Tapi setelah itu gak lama diturunkan lagi seperti ini, ini yang Anda rasakan 2023-2024, ekonomi susah lagi, keluarlah ekonomi suram dan lain-lain," katanya.

Purbaya pun menegaskan kalau penyebabnya bukan persoalan politik.

"Bukan dari politik, tapi dari ekonomi yang dibunuh penyebab utamanya. Jadi Pak Rocky mungkin sedikit belajar ekonomi lagi, Pak," kata dia.

Purbaya pun mengaku senang bisa mengatakan itu pada Rocky Gerung.

"Gw seneng bisa ngeledek dia di sini, soalnya Pak Rocky setiap itu saya lihat pidato Anda menarik sekali, ahli filsafat. Jadi mumpung bisa kritik, saya kritik di sini," katanya.

Menanggapi itu, Rocky Gerung pun santai saat dikritik oleh Menkeu Purbaya.

Rocky mengatakan kalau dirinya ada di sana saat Purbaya melontarkan kritik itu.

Ia bahkan memuji apa yang dilakukan Purbaya itu adalah bagus.

"Pak Purbaya tentu dengan segala macam gestur, memperlihatkan determinasi, itu bagus betul," kata Rocky.

Namun ia mengatakan kalau Menkeu Purbaya hanyalah kasir, sehingga tidak bisa memiliki kebijakan apapun dalam perekonomian di Indonesia.

"Pertumbuhan itu tidak datang dari kebijakan Menteri Keuangan. Menteri Keuangan memakai hasil pertemuan untuk diredistribusi subaya problem sosial itu teratasi," kata Rocky Gerung.

Sehingga menurut dia, Purbaya harus dituntut juga untuk mampu mempengaruhi pikiran-pikiran politis.

"Jadi dia datang di dalam suatu ekosistem di mana infrastruktur yang harusnya menghasilkan 8 persen itu justru dikuasai oleh politisi-politisi copet," katanya.

(Tribun-Medan.com)

Artikel ini telah tayang di Tribunbengkulu.com

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved