Berita Viral

PENGAKUAN Kapolri Jenderal Listyo Sempat Pertimbangkan Mundur Tapi Ditahan Anggota

Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan alasan tidak mundur dari jabatan Kapolri di tengah kerusuhan demo

tribunnews.com/Irwan Ris
KAPOLRI DAN JAJARANNYA - Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo beserta jajaran 

TRIBUN-MEDAN.com - Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan alasan tidak mundur dari jabatan Kapolri di tengah kerusuhan demo pada akhir Agustus 2025 kemarin. 

Jenderal Listyo mengaku sempat ingin mundur. Apalagi banyak desakan memintanya agar mundur dari puncak Polri.  

Namun, niat tersebut urung ia wujudkan setelah mayoritas anggota dan pejabat Polri menyatakan keberatan atas rencana itu.

Pengakuan tersebut disampaikan Listyo dalam wawancara dengan jurnalis senior Rosiana Silalahi di program Rosi Kompas TV, Kamis (25/9).

Ia menuturkan, keinginan mundur muncul saat institusi kepolisian tengah menghadapi masa-masa sulit dan sorotan publik yang begitu tajam.

“Saya sempat bertanya ke teman-teman, ke para pejabat, ke anggota, bagaimana kalau saya mundur? Banyak yang keberatan. Kalau saya mundur saat kondisi institusi sedang terpuruk, itu berarti saya lari dari tanggung jawab,” kata Listyo.

Baca juga: Gerebek Suami Selingkuh di SPBU, Sang Istri Makin Kecewa Lihat Suaminya Bela Wanita Simpanan

Baca juga: Setahun Target 1000 Unit, Pemkab Renovasi 51 RTLH di Langkat Termasuk SD Negeri

Baca juga: SETELAH Menjabat Komisaris Pertamina, Hasan Nasbi Temui Jokowi, Pertemuan Berlangsung Selama 2 Jam

Menurutnya, langkah mundur justru dianggap bukan solusi.

Sebaliknya, hal itu akan meninggalkan anggota dalam kondisi yang semakin berat.

Ia menegaskan, tanggung jawab seorang pemimpin justru diuji ketika organisasi menghadapi tekanan, bukan ketika situasi sedang aman.

Pernyataan Listyo ini seakan membuka sisi personal dari dinamika kepemimpinannya.

Kritik publik terhadap institusi Polri, terutama pasca sejumlah kasus besar yang menjerat anggota kepolisian, sempat menimbulkan spekulasi tentang posisinya.

Namun, dukungan dari internal Polri diyakini menjadi faktor penting yang membuatnya tetap bertahan.

Di tengah sorotan publik, ia menekankan bahwa keberadaannya bukan hanya soal jabatan, melainkan soal komitmen untuk tetap bersama anggota melewati masa-masa sulit.

Dengan demikian, pengakuan terbuka Kapolri ini menjadi cermin dilema seorang pemimpin: antara keinginan pribadi untuk mengundurkan diri dengan tanggung jawab moral untuk tetap mendampingi institusi yang dipimpinnya.

Tanggung Jawab Moral

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved