MENGEJUTKAN! Fakta-fakta 15 Anak SMP dan SMA di Solo Terjangkit HIV: Mayoritas Gay

Komisioner Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Solo, Tommy Pranoto, mengungkapkan bahwa sebagian dari anak-anak tersebut memiliki orientasi seksual sesama jenis.

Hubungan Lelaki Seks dengan Lelaki (LSL) diketahui memiliki risiko penularan HIV yang lebih tinggi.

Penularan terjadi melalui hubungan seksual dengan individu yang telah terinfeksi.

Tommy juga menyoroti keberadaan komunitas gay di media sosial yang sulit diidentifikasi secara fisik karena mereka masih berbaur dengan masyarakat umum.

“Komunitas sulit dimasuki orang luar. Mereka masih berbaur dengan masyarakat,” ujarnya.

KPA Solo bekerja sama dengan LSM untuk menjangkau kelompok rentan dan mendorong mereka menjalani tes HIV.

“LSM mendampingi, menggiring ke tes, dan jika positif, mereka ikut terapi,” jelas Tommy.

Namun, dari 2.362 target sasaran gay, baru 1.065 orang atau 45 persen yang menjalani tes HIV/AIDS.

Untuk memperluas jangkauan, KPA mulai menerapkan pendekatan digital.

“Semua pendamping pakai program digitalisasi. Informasi dan tes bisa lewat digital,” tambah Tommy.

Di tengah meningkatnya kasus HIV/AIDS, masyarakat juga dihebohkan oleh penggerebekan pesta gay di hotel kawasan Karet Kuningan, Jakarta Selatan, dan vila di Puncak, Bogor.

Puluhan pria diamankan, termasuk peserta dari berbagai latar belakang seperti karyawan swasta, guru, dokter, dan personal trainer.

Pesta tersebut dipromosikan sebagai family gathering agar tidak menimbulkan kecurigaan.

Polres Bogor menemukan barang bukti berupa kondom dan properti pertunjukan seni.

Pemeriksaan kesehatan dilakukan karena kegiatan tersebut berisiko tinggi menularkan HIV.