BANTAI 6 Warga Sipil di Pedalaman Papua, Elkius Kobak Diburu TNI-Polri, Berikut Sosok dan Biodatanya

Modus Operandi

- Kelompok ini menggunakan taktik gerilya, memanfaatkan medan pegunungan dan hutan lebat. 

- Senjata yang digunakan meliputi senapan laras panjang, panah, dan bom rakitan. 

- Mereka juga aktif menyebarkan propaganda melalui media sosial dan jaringan lokal, menyatakan perang terbuka terhadap negara.

Dampak terhadap Masyarakat Sipil

- Dislokasi Warga: Ratusan warga mengungsi dari Distrik Seradala dan Anggruk akibat ketakutan akan serangan lanjutan.

- Lumpuhnya Layanan Publik: Sekolah dan fasilitas kesehatan di beberapa distrik tutup sementara.

- Trauma Kolektif: Warga sipil mengalami ketakutan berkepanjangan, terutama anak-anak yang menyaksikan kekerasan langsung.
 
Respons Aparat dan Tantangan

- Operasi Damai Cartenz telah menetapkan Elkius Kobak sebagai target prioritas. Namun, pengejaran terhambat oleh medan ekstrem, minimnya akses transportasi, dan risiko kontak senjata.

- Aparat juga menghadapi dilema antara operasi militer dan perlindungan warga sipil.

- Elkius Kobak bukan hanya simbol perlawanan bersenjata, tetapi juga cerminan kompleksitas konflik Papua: antara tuntutan kemerdekaan, eksploitasi sumber daya, dan ketidakpercayaan terhadap negara.

- Penyelesaian konflik tidak cukup dengan pendekatan militer, melainkan membutuhkan strategi multidimensi: dialog, pembangunan, dan keadilan.

Sosok Elkius Kobak: Panglima KKB Kodap XVI Yahukimo

- Nama: Elkius Kobak 

- Pangkat: Brigadir Jenderal (dalam struktur TPNPB-OPM)